berifakta.com – Kisah mengerikan dialami oleh keluarga Whitaker. Beberapa anggota keluarganya alami kelainan mental dan fisik.
Kisah keluarga Whitaker itu tinggal di sebuah kota Odd, pedesaan West Virginia, bagian timur di Amerika Serikat.
Baca Juga: Catat! Akan Hadir Kembali Event Communication Youth Expo 2022
Dikutip National Geographic, anggota keluarga Whitaker terdiri dari Timmy, Ray, dan Lorraine alami menderita cacat mental. Lebih parahnya Ray tidak bisa berbicara dan hanya bisa mendengus.
“Beberapa anggota hanya berkomunikasi melalui gerutuan dan tidak dapat berbicara. Beberapa tidak bersekolah,” tulis Caitlin Hornik kepada The Sun.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Minta Dicium Emak-emak Dikritik MUI Purwakarta
Hornik menulis sebuah judul dalam artikel yang terbit pada 31 Mei 2022 yang lalu berjudul Living In Filth: Inside horrifying secrets of ‘most famous inbred family’ who ‘speak in grunts and live in squalor’ in town called Odd.
Karena Mark Laita, melalui buku yang ditulisnya berjudul Created Equally terbit tahun 2004, keluarga Whitaker menjadi viral dan diketahui dunia internasional yang mengungkapkan.
Baca Juga: Jakmania Karawang Gelar Doa Bersama Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Laita menceritakan dalam sebuah podcast, saat mengunjungi kediaman Whitaker ia tidak mendapatkan sambutan hangat. Menurutnya itu hal yang paling gila yang pernah dialaminya.
Saat itu Tetangga sekitar di kediaman Whitaker tiba-tiba muncul dengan raut wajah marah sambil menggenggam senapan. Tetangga itu sambil mengancam Laita akan menggunakan senapannya jika tidak bergegas meninggalkan keluarga Whitaker.
Baca Juga: Ekspedisi Geopark Kaldera Toba Didukung Disbudpar Sumut
Ternyata, tetangganya itu sangat protektif kepada keluarga itu, ditambah mereka tidak segan untuk mengusir siapa saja yang datang untuk keperluan publikasi dan mengolok keluarga Whitaker.
Laita pun langsung ajak diskusi dan bernegosiasi terhadap para tetangga sekitarnya yang cukup lama. Alhasil, ia diperbolehkan menemui keluarga Whitaker dan diizinkan untuk mempublikasikannya.
Baca Juga: Benarkah Bahtiar Diharapkan Masyarakat Jadi Pj Gubernur DKI Jakarta?
Dalam artikelnya berjudul The Whitaker Family: Horrors of Inbreeding yang ditulis kepada The Teal Mango terbit pada 9 Maret 2022, Laita pun berhasil menemui keluarga Whitaker dan langsung menggarap video dokumenter.
Keluarga Whitaker ternyata benar-benar sangat tertutup. Bahkan banyak yang tidak tahu mereka berasal dari mana dan siapa orang tua mereka. Keluarga itu juga tidak mengungkapkan asal usul keluarga mereka karena keterbatasan komunikasi.
Baca Juga: Tenaga Honorer Masuk Data Non-ASN Sebanyak 2,1 Juta, MenPAN-RB Beri Penjelasan
Laita pun langsung menemukan simpulan hipotesis tentang adanya perkawinan sedarah di keluarga Whitaker. Tentunya ini didasari di kawasan Virginia Barat memiliki efek dan pola tradisi perkawinan sedarah.
“Banyak laporan mengungkap bahwa keturunan inbrida—perkawinan sedarah—menderita cacat kognitif, gangguan fungsi paru-paru, penyakit jantung dan rentan terhadap penyakit lain. Anak-anak inbrida berisiko mengalami kelainan genetik resesif,” paparnya.
Baca Juga: AHY Tunjuk Willem Wandik sebagai Plt Ketua DPD Partai Demokrat Papua
Ternyata, perkawinan sedarah yang telah dikonfirmasi oleh berbagai ilmuwan dan dokter akan menimbulkan risiko terhadap keturunannya yang alami penyakit genetik dan cacat bawaan.
Dari kelainan itu pun membuat melihat kehidupan mereka sangat menyedihkan terhadap kebiasaan hidup mereka dalam sehari-hari. Bahkan mereka tinggal di sebuah rumah yang tidak terawat.
Baca Juga: Jokowi Desak TGIPF Investigasi Tragedi Kanjuruhan Tuntas Kurang dari Sebulan
“Keluarga itu tinggal di rumah jompo tidak terawat, membuat video merasa menyedihkan,” tulis Kate Marina dalam artikel The Whitaker family inbred story: Inbreeding may have caused the family’s health defects yang terbit 5 Januari 2022 kepada The Netline. (hil)