berifakta.com – Seorang pemuda bernama Imam Masykur (25) dari Aceh ditemukan tewas secara tragis setelah mengalami penganiayaan sadis yang dilakukan oleh oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Kejadian ini mengguncang masyarakat dan meninggalkan sejumlah fakta yang menggambarkan peristiwa yang mengejutkan ini.
Penculikan oleh Paspampres yang Berujung Tragedi
Sebelum mengalami penganiayaan brutal, Imam diculik oleh tiga pelaku, termasuk Praka RM dari Paspampres dan dua anggota TNI. Mereka berhasil menculik Imam dengan mengaku sebagai polisi dan mengenakan pakaian rompi antipeluru yang umumnya digunakan dalam penanganan teroris. Imam saat itu sedang berada di sebuah toko kosmetik di Tangerang Selatan.
Korban Tidak Terlibat Masalah Serius
Keluarga korban menegaskan bahwa Imam tidak pernah terjerat masalah serius. Said Sulaiman (32), saudara korban, mengungkapkan bahwa Imam selalu berbicara tentang masalahnya kepada keluarga jika ada. Said menambahkan bahwa Imam tidak pernah memberi tahu keluarga tentang hutang atau masalah besar lainnya.
Ancaman dan Pemerasan Terhadap Keluarga Korban
Para pelaku tidak hanya menganiaya Imam, tetapi juga memeras keluarganya dengan meminta uang tebusan sebesar Rp 50 juta (sekitar $3.500). Mereka mengancam akan membunuh Imam jika uang tersebut tidak diserahkan. Keluarga korban merasa terpaksa dan takut, sehingga mereka berusaha memenuhi tuntutan para pelaku.
Kehidupan Mencari Nafkah di Luar Kota
Imam merupakan penduduk Gampong Mon Keulayu, Kabupaten Bireuen, Aceh, yang merantau ke Tangerang Selatan untuk mencari nafkah. Ia adalah salah satu dari banyak orang yang mencari peluang di luar kampung halamannya demi mencukupi kebutuhan hidup.
Tuduhan Penjualan Obat Ilegal Sebagai Dalih
Para pelaku mengklaim bahwa Imam terlibat dalam penjualan obat ilegal. Dengan tuduhan ini, para pelaku menghindari laporan polisi karena mereka tahu bahwa keluarga Imam akan merasa takut jika tuduhan ini tersebar atau digunakan sebagai dalih kasus.
Panggilan untuk Keadilan dari Keluarga dan Kekasih
Kematian tragis Imam meninggalkan keluarga yang berduka dan kekasihnya, YM (23), yang berencana untuk menikah dalam waktu dekat. Kekasihnya mengungkapkan kesedihannya melalui media sosial. Sementara itu, ibu korban menulis surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo, menuntut keadilan atas nasib anaknya yang tak berdosa.
Baca Juga: Edan! Mbah Slamet Serial Killer Banjarnegara Bunuh hingga Kuburkan Sendiri 12 Korbannya
Kasus ini telah menyoroti pentingnya pengawasan yang ketat terhadap aparat keamanan dan perlunya keadilan bagi korban dan keluarganya. Tragedi ini juga menjadi pengingat betapa berharganya hak hidup dan keadilan dalam masyarakat.