Jakarta, berifakta.com – Calon Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Bahtiar merupakan sosok yang dipercayai masyarakat untuk menggantikan kepala pemerintahan DKI Jakarta setelah periode jabatan Anies Baswedan selesai.
Dari hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) itulah persepsi warga menelaah siapa tokoh yang menggantikan Anies sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta hingga 2024 mendatang.
Baca Juga: Catat! Akan Hadir Kembali Event Communication Youth Expo 2022
Kata Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah sosok yang diinginkan warga Jakarta mampu memimpin wilayah DKI Jakarta yang saat ini menjadi pusat bisnis, episentrum politik dan pemerintahan Indonesia.
Kriteria sosok itu yang dicari yaitu harus ramah dan merakyat sekitar 34 persen, netral terhadap kepentingan politik 27 persen dan terhindar dari polarisasi politik masa lalu sebesar 11 persen.
Baca Juga: Tenaga Honorer Masuk Data Non-ASN Sebanyak 2,1 Juta, MenPAN-RB Beri Penjelasan
“Bahtiar dianggap masyarakat Jakarta sebagai tokoh yang paling mungkin meredam polarisasi, dan ini bagus karena akan berdampak pada kepercayaan publik atas penunjukan Pj Gubernur,” papar Dedi dalam gelaran Konferensi pers pada hasil survei diperiode 23-26 September 2020, Rabu (5/10).
Dari hasil survei itu Bahtiar mampu bersaing dan unggul dari dua nama yang akan jadi Pj Gubernur, Marullah Matali dan Heru Budi Hartono saat para responden disodori pertanyaan siapa yang jadi calon kuat Pj Gubernur DKI Jakarta mendatang.
Baca Juga: AHY Tunjuk Willem Wandik sebagai Plt Ketua DPD Partai Demokrat Papua
Hal ini, Bahtiar mampu meraih skor tertinggi 37 persen, kemudian disusul oleh Marullah 24 persen dan terakhir Heru Budi Hartono mendapatkan 8 persen. Sisanya 31 persen respon tidak menjawab survei itu.
Masyarakat yang memilih Bahtiar karena ia dipercaya memiliki latar belakang politis dan berintegritas sebagai ASN serta kapasitas birokrasi juga mumpuni.
Baca Juga: Jokowi Desak TGIPF Investigasi Tragedi Kanjuruhan Tuntas Kurang dari Sebulan
“Masyarakat berharap pada Bahtiar setidaknya karena tiga faktor, ia dinilai mapan dan punya kapasitas dalam hal birokrasi, tidak memiliki latar belakang politis dan memiliki integritas sebagai ASN,” katanya.
ASN di Kemendagri ini menurut Dedi, publik menilai ia merupakan sosok yang netral di antara dua calon Pj Gubernur DKI Jakarta lainnya guna menghindari kepentingan politik.
Baca Juga: Kelpin Selaku Saksi Pintu 13 Kanjuruhan Kabarnya Dapat Undangan Palsu di Mata Najwa
IPO melakukan survei tersebut di DKI Jakarta berjumlah 400 responden melalui sambungan telepon dan 1.000 orang melalui kuesioner digital, margin error 2,90 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (hil)