Jakarta, berifakta.com – Pemberitaan mengenai adanya anggota terbaru dari keluarga Omicron baru-baru ini ramai beredar, yakni variab covid XXB.
“Varian Covid, Mimpi Buruk” atau “Varian Covid XXB, Waspada!”, adalah bagian di antara sekian banyak berita yang muncul sepekan terakhir, mengutip Channel News Asia.
Rupanya, ini adalah musim yang menyeramkan untuk varian Covid-19. Benar atau tidak. Berita utama yang menakutkan dan tersebarnya berbagai tweet tentang varian-varian Covid ini agaknya kontraproduktif.
Sebagian di antaranya menyesatkan publik tentang bahaya Covid keturunan Omicron. Lebih buruk lagi, informasi bahwa Vaksin Covid-19 masih memberikan perlindungan yang baik terhadap semua ini’ bisa begitu saja lenyap karenanya.
Baca Juga: Minat Vaksinasi Booster Rendah, Menkes: Masyarakat Merasa Sehat
Sebagian besar keriuhan baru-baru ini muncul karena Pusat Pengendalian Penyakit atau CDC AS memperbarui perkiraan varian yang beredar, mencatat bahwa dua varian BQ.1 dan BQ.1.1., keduanya merupakan varian keturunan dari BA.5 yang sekarang sudah dikenal.
Jika digabungkan, varian tersebut menyumbang sekitar 11 persen kasus di AS. Jumlah tersebut naik dari yang asalnya 1 persen September lalu. Sementara itu, di Asia, varian XBB menyebar dan menjadi topik pembicaraan yang ramai.
Baca Juga: Tren Kasus Covid-19 di Indonesia Hari Ini Mengalami Penurunan
“Peningkatan kasus gelombang XBB di Singapura berlangsung cepat dan sudah mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2,” ujar juru bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. M. Syahril melalui keterangan pers, Sabtu (22/10/2022).
Sejak pertama kali ditemukan, sebanyak 24 negara melaporkan temuan Omicron varian XBB termasuk Indonesia. Kasus pertama varian XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal, terdeteksi pada seorang perempuan berusia 29 tahun, yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga: Pengacara hingga Pacar Brigadir J Siap Bersaksi di Sidang Bharada E Besok!
“Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober,” ujar Syahril menjelaskan.
Menyusul temuan ini, Kemenkes bergegas melakukan upaya antisipatif dengan melakukan testing dan tracing terhadap 10 kontak erat. Hasilnya, seluruh kontak erat dinyatakan negatif Covid-19 varian XBB.
Baca Juga: Tega! Prabowo Tewas Dibacok karena Blokir WA
Atas hal tersebut, lantas, apa yang perlu kita lakukan dan persiapkan?