Jakarta, berifakta.com – Di tengah kasus Corona kembali melonjak, perkembangan vaksinasi COVID-19 di Indonesia hingga saat ini masih tergolong rendah. Hal ini juga termasuk dalam cakupan vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster.
Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan, cakupan vaksinasi booster di Indonesia saat ini masih di bawah 30 persen.
Baca Juga: Jalan Sehat Turut Semarakkan HUT RI ke-77 dan Hari Jadi Lamongan ke 453
“Menyoal vaksinasi booster saat ini cenderung stagnan. Bahkan, 28 dari 34 provinsi di Indonesia cakupannya masih di bawah 30 persen,” kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Rabu (13/7) lalu.
Baca Juga: Febri Diansyah Dampingi Wajib Lapor Istri Sambo ke Bareskrim
Wiku menjelaskan jika cakupan vaksinasi booster tertinggi berada di pulau Bali, yakni 58 persen. Disusul oleh DKI Jakarta, Kepulauan Riau, DI Yogyakarta, Jawa Barat dan Kalimantan Timur meski capaiannya masih di bawah 50 persen.
Baca Juga: Febri Diansyah Ex Jubir KPK Jadi Pengacara Putri Candrawathi
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan jika penyebab rendahnya cakupan vaksinasi booster di Indonesia adalah masyarakat yang mulai merasa kuat dari infeksi COVID-19.
Baca Juga: Fun Football PSSI-FIFA Tuai Kritikan, TGIPF: Kuburan Korban Tragedi Kanjuruhan Belum Kering!
“Mengenai hal ini kendalanya adalah karena masyarakat sudah merasa kalau mereka sehat, dan kasusnya pun saat ini tergolong rendah,” kata Menkes Budi saat ditemui di pada Minggu (3/7) lalu.
Baca Juga: Bikin Heboh, Apakah Sosok Hacker Bjorka Orang Indonesia?
Menurut Budi Gunadi, kembali naiknya kasus COVID-19 di Indonesia ini dapat mendorong masyarakat agar dapat segera melakukan vaksinasi booster.
Baca Juga: Tren Kasus Covid-19 di Indonesia Hari Ini Mengalami Penurunan
“Karena adanya kenaikan kasus covid lagi, masyarakat jadi merasa ‘oh agak naik’ jadi booster-nya sudah mulai kelihatan naik lagi. Dengan demikian, antibodinya lebih naik,” sambungnya.