By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Berifakta.comBerifakta.com
  • News
    • Politik
    • Peristiwa
    • Pemerintah
    • Internasional
  • Regional
    • Jawa Barat
      • Cirebon
      • Indramayu
      • Purwakarta
      • Bandung Raya
    • Yogyakarta
    • Jawa Timur
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
  • Olahraga
    • Bola
    • Bulutangkis
  • Hiburan
    • Film
    • Musik
    • Seleb
  • Lifestyle
    • Health
    • Trends
  • Kolom
    • Opini
    • Khazanah
  • Job Vacancy
Cari
Health
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
Entertainment
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
© 2022 berifakta.com - All Rights Reserved.
Reading: Dosen HI UMM Paparkan Tantangan Korea Selatan dalam Menjaga Prinsip 민족 (Minjok) di Tengah Nilai Nilai Multikulturalisme
Share
Sign In
Notification Show More
Latest News
Smart Auladi Suguhkan Edukasi Karakter Islami Anak Lewat The Winners and Stars’ Concert
22 Desember, 2025
Gandeng IPB, BP Taskin Percepat Pengentasan Kemiskinan Lewat Integrasi DTSEN dan Data Desa Presisi
22 Desember, 2025
Puisi yang Menyuarakan Sunyi Zaman Resmi Terbit
21 Desember, 2025
FEMA IPB dan China Agricultural University Temui Menteri Koperasi, Bahas Kolaborasi Koperasi Desa dan Rural CEO
18 Desember, 2025
Serial Kelas Multikulturalisme di Asia HI UMM: Akademisi UPI Tegaskan Urgensi Pendidikan Multikultural untuk Resolusi Konflik
18 Desember, 2025
Aa
Berifakta.comBerifakta.com
Aa
  • News
  • Regional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Kolom
  • Job Vacancy
Cari
  • News
    • Politik
    • Peristiwa
    • Pemerintah
    • Internasional
  • Regional
    • Jawa Barat
    • Yogyakarta
    • Jawa Timur
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
  • Olahraga
    • Bola
    • Bulutangkis
  • Hiburan
    • Film
    • Musik
    • Seleb
  • Lifestyle
    • Health
    • Trends
  • Kolom
    • Opini
    • Khazanah
  • Job Vacancy
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
© 2022 berifakta.com - All Rights Reserved.
Berifakta.com > Regional > Jawa Timur > Malang > Dosen HI UMM Paparkan Tantangan Korea Selatan dalam Menjaga Prinsip 민족 (Minjok) di Tengah Nilai Nilai Multikulturalisme
Malang

Dosen HI UMM Paparkan Tantangan Korea Selatan dalam Menjaga Prinsip 민족 (Minjok) di Tengah Nilai Nilai Multikulturalisme

Redaksi
Redaksi 29 Desember, 2024
Share
3 Min Read

MALANG, Berifakta.com – Korea merupakan salah satu negara di Asia Timur yang berdiri dengan memegang prinsip ‘민족(Minjok)’, sebuah negara etnis tunggal yang didasarkan pada sudut pandang bersatu dari satu Korea, satu bangsa. Pembahasan ini menjadi fokus utama dalam kelas Multikulturalisme di Asia bertemakan “Analyzing South Korea’s Imigration Policy Through the Lens of Multiculturalism” yang dalam pemaparannya disampaikan oleh M. Syaprin Zahidi, M.A.

Kelas ini merupakan hasil kerjasama Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Malang dengan University of Auckland’s Strategic Research Institute (SRI) for Korean Studies yang turut didukung oleh Kementerian Pendidikan Republik Korea.

“Ketika kita mempelajari Hubungan Internasional (HI), kasus Korea Selatan menyajikan contoh yang menarik tentang bagaimana sebuah negara tradisional menghadapi dilema antara tetap mempertahankan identitas homogennya atau turut serta dalam mengadopsi nilai-nilai multikulturalisme”, ungkap Syaprin dalam pemaparannya. Jika berbicara tentang pemahaman multikulturalisme di Korea Selatan, Syaprin merujuk pada konsep ‘민족(Minjok)’ yang telah mengakar kuat dalam masyarakat etnis Korea Selatan asli.

Jika diraba melalui prespektif Hubungan Internasional, multikulturalisme menjadi cermin bagaimana suatu negara beradaptasi dengan tuntutan global. Hal ini relevan dengan realitas bahwa setiap budaya yang beragam perlu hidup berdampingan dan saling menerima di era sekarang, seperti konsep ‘satu bangsa satu darah’ yang kemudian telah mulai bergeser menuju penerimaan dan integrasi berbagai kelompok budaya dalam masyarakat.

Situasi ini tentu menghasilkan dinamika tersendiri dalam kebijakan imigrasi Korea Selatan, di mana strategi dan tindakan untuk mengatur kehidupan harmonis antar budaya harus berhadapan dengan nilai-nilai tradisional yang telah lama dipegang.

Dalam pemaparannya, Syaprin menekankan sebuah perspektif penting dalam kajian Hubungan Internasional terkait kasus ini. Beliau menjelaskan bahwa kebijakan imigrasi memiliki dimensi yang lebih luas dari sekadar pengaturan mobilitas manusia lintas negara.

Lebih dari itu, kebijakan tersebut mencerminkan proses suatu negara dalam membentuk kembali jati dirinya. Dalam hal ini, Korea Selatan menjadi contoh nyata bagaimana sebuah negara berusaha menyeimbangkan antara pemeliharaan nilai-nilai tradisionalnya dengan tuntutan untuk mengadopsi keberagaman budaya dan kebijakan yang inklusif di era globalisasi.

“Melalui lensa HI, kita dapat memahami bahwa tantangan Korea Selatan dalam mengadopsi multikulturalisme bukan sekadar masalah domestik, melainkan cerminan dari dinamika global yang lebih luas. Ini mengajarkan kita bahwa dalam studi Hubungan Internasional, pemahaman tentang identitas nasional dan adaptasi terhadap perubahan global adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan,” pungkasnya. (*)

TAGGED: HI UMM
Redaksi 29 Desember, 2024
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Share
Previous Article UMM Cetak Pemimpin Muda yang Peduli Lingkungan
Next Article Prof. Gonda Yumitro Jabarkan Situasi Korea Selatan di Persimpangan Pernikahan Imigran
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ikuti Kami

235.3k Followers Like
69.1k Followers Follow
11.6k Followers Pin
56.4k Followers Follow
136k Subscribers Subscribe
4.4k Followers Follow

Berita Lainnya

Smart Auladi Suguhkan Edukasi Karakter Islami Anak Lewat The Winners and Stars’ Concert
Cirebon Pendidikan 22 Desember, 2025
Gandeng IPB, BP Taskin Percepat Pengentasan Kemiskinan Lewat Integrasi DTSEN dan Data Desa Presisi
News 22 Desember, 2025
Puisi yang Menyuarakan Sunyi Zaman Resmi Terbit
Jawa Timur 21 Desember, 2025
FEMA IPB dan China Agricultural University Temui Menteri Koperasi, Bahas Kolaborasi Koperasi Desa dan Rural CEO
News 18 Desember, 2025

Berita Lainnya

Malang

Serial Kelas Multikulturalisme di Asia HI UMM: Akademisi UPI Tegaskan Urgensi Pendidikan Multikultural untuk Resolusi Konflik

18 Desember, 2025
MalangNews

Serial Kuliah Eurasia 2025: Kupas Peran Vital Bahasa dalam Diplomasi dan Pemahaman Budaya di Kawasan Eurasia

18 Desember, 2025
Malang

Bedah Identitas Maritim Indonesia, Dosen HI UMM Raih Penghargaan Disertasi Terbaik di Taiwan

7 Desember, 2025
Pendidikan

Serial Kuliah Eurasia HI UMM 2025: Prof. Yinghuei Chen Dorong Terbentuknya Warga Global yang Inklusif

6 Desember, 2025
Show More
Berifakta.comBerifakta.com
Follow US

© 2022 berifakta.com - All Rights Reserved.

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?