Jakarta, berifakta.com – Kuatnya desakan mundur Ketua Umum PSSI Komjen (Purn) Mochamad Iriawan alias Iwan Bule usai Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur (Jatim) direspons pemerintah.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan, pemerintah tak bisa mencampuri ‘dapur’ PSSI dalam hal membuat kebijakan, penetapan, hingga keputusan memecat Ketum PSSI.
“PSSI itu di bawah FIFA, ada aturannya. Sehingga pemerintah dalam posisi tidak mungkin mengintervensi, memasuki wilayah aturan FIFA tidak dibolehkan,” kata Zainudin Amali, usai membuka Kejurnas Pacu Kuda Piala Presiden 2022 di arena pacuan kuda Ki Ageng Astro Joyo, Pasuruan, Minggu (9/10/2022).
Baca Juga: Usai Tragedi Kanjuruhan KontraS Sebut Empat Aremania Dijemput Polisi
Ia lalu menyinggung ihwal pengalaman PSSI pada 2015 silam. Kala itu, FIFA memberi sanksi Indonesia lantaran imbas campur tangan pemerintah ke PSSI. Zainudin tak ingin hal itu kembali terulang.
“Kan kita sudah pernah pengalaman, pernah di-banned. Saya tidak mau itu terulang lagi. Tentang aspirasi dari masyarakat, ya silakan saja disampaikan, nanti PSSI akan menyikapinya,” terang Zainudin.
Baca Juga: Komdis PSSI akan Beri Sanksi Berat untuk Arema
“Tetapi pemerintah tidak akan mencampuri itu. Karena kita tahu batasan-batasan mana pemerintah bisa masuk, pemerintah tidak boleh,” imbuh politikus senior Golkar itu.
Ia menambahkan, pemerintah hanya sebatas membantu pembangunan sepakbola nasional, khususnya terkait kegiatan sepakbola.
Baca Juga: Terbongkar! Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil Kantongi 12 Temuan Tragedi Kanjuruhan
“Kita membantu sepakbola nasional. Kita memfasilitasi kegiatan persepakbolaan sehingga sesuai dengan Inpres nomor 3 tahun 2019, percepatan pembangunan sepakbola nasional bisa cepat ada hasilnya,” tandasnya.
Lihat Juga: Pasutri Selamat dari Maut Usai Longsor Timpa Satu Unit Rumah hingga Ambruk
Lihat Juga: 10 Rumah Warga di Sawangan dan Bojongsari Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
Lihat Juga: KJRI Houston Sebut Polisi Berhasil Bekuk Dua Pelaku Salah Tembak yang Tewaskan WNI di Texas