Jakarta, berifakta.com – Sebanyak 50 RT di Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim) terendam banjir akibat hujan deras hingga meluapkan Kali Ciliwung. Dari catatan BPBD DKI Jakarta, banjir ini sebelumnya hanya melanda 38 RT.
“BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 38 RT, saat ini menjadi 50 RT atau 0,164 % dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/10/2022).
Ia menyebutkan, data banjir di Jaksel dan Jaktim itu per pukul 06.00 WIB pagi ini. Isnawa pun merinci jumlah titik banjir di Jaksel melanda 17 RT, sementara di Jaktim merendam 33 RT. Banjir tertinggi berada di Kelurahan Cawang mencapai 2,2 meter.
Berikut ini titik banjir Jakarta pagi ini:
Jakarta Selatan
1. Kelurahan Pejaten Timur
– Jumlah: 6 RT
– Ketinggian: 90 s.d 190 cm
– Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
2. Kelurahan Rawajati
– Jumlah: 7 RT
– Ketinggian: 80 cm
– Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
3. Kelurahan Tanjung Barat
– Jumlah: 2 RT
– Ketinggian: 70 cm
– Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
4. Kelurahan Kebon Baru
– Jumlah: 2 RT
– Ketinggian: 70 cm
– Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Jakarta Timur
1. Kelurahan Cawang
– Jumlah: 17 RT
– Ketinggian: 40 s.d 220 cm
– Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
2. Kelurahan Balekambang
– Jumlah: 2 RT
– Ketinggian: 160 s.d 200 cm
– Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
3. Kelurahan Bidara Cina
– Jumlah: 8 RT
– Ketinggian: 40 s.d 180 cm
– Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
4. Kelurahan Kampung Melayu
– Jumlah: 6 RT
– Ketinggian: 150 cm
– Penyebab: Luapan Kali Ciliwung
Isnawa menambahkan, BPBD DKI Jakarta sudah mengerahkan petugas guna memantau kondisi banjir di 50 RT tersebut. BPBD DKI Jakarta juga berkoodinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).
Koordinasi dengan sejumlah dinas terkait ini untuk melakukan penyedotan banjir bersama dengan para lurah dan camat di 50 wilayah tersebut. Banjir ini ditargetkan surut dalam waktu cepat.
“BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan yang terjadi. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” imbuh Isnawa.