NAPLES, Berifakta.com – Napoli menutup musim Serie A 2024/25 dengan cara paling elegan. Mereka mengalahkan Cagliari 2-0 di Stadion Diego Armando Maradona, Sabtu dini hari WIB, dan sekaligus mengunci gelar juara liga dengan selisih satu poin dari pesaing terdekat.
Napoli Langsung Kuasai Laga
Anak asuh Antonio Conte langsung tampil menekan sejak peluit awal berbunyi. Giacomo Raspadori menciptakan peluang pertama lewat tembakan mendatar, tapi bola meluncur tipis di sisi kiri gawang. Tak lama, Billy Gilmour coba dari luar kotak penalti, tapi Alen Sherri masih bisa menggagalkannya.
Aksi Akrobatik McTominay Buka Skor
Napoli tidak menyerah untuk menekan pertahanan Cagliari. Saat menit ke-42 berjalan, Matteo Politano mengirimkan umpan silang dari sisi kanan. Scott McTominay menyambut bola itu dengan tendangan salto akrobatik. Bola melesat ke pojok atas dan Napoli unggul 1-0. Gol itu membuat stadion bergemuruh.
Gol Cepat Lukaku Perbesar Keunggulan
Memasuki babak kedua, Napoli langsung menambah tekanan. Enam menit setelah restart, Amir Rrahmani mengirimkan umpan mendatar ke kotak penalti. Lukaku berdiri bebas tanpa kawalan dan menyelesaikannya dengan tenang. Skor berubah menjadi 2-0. Conte tak bereaksi berlebihan di pinggir lapangan, tapi wajahnya tidak bisa menyembunyikan puas.
Dominasi Statistik Tunjukkan Kendali Napoli
Napoli terus mengendalikan permainan hingga peluit akhir. Mereka mencatat 67 persen penguasaan bola dan melepaskan 18 tembakan, enam di antaranya tepat sasaran. Cagliari hanya bisa sesekali membalas lewat serangan balik, yang sebagian besar gagal membahayakan gawang tuan rumah.
Inter Menang Tapi Tetap Tertinggal
Di laga lain, Inter Milan menang 2-0 atas Como. Tapi hasil itu tak mengubah posisi puncak klasemen. Napoli menyelesaikan musim dengan 82 poin, hanya satu poin lebih tinggi dari Inter. Skor tipis itu cukup untuk membawa Napoli mengangkat trofi Serie A keempat dalam sejarah klub.
Napoli Kembali Ukir Sejarah
Sebelumnya, Napoli pernah meraih scudetto pada musim 1986/87, 1989/90, dan 2022/23. Kini, Antonio Conte menyempurnakan pencapaian itu dengan gelar di musim perdananya. Ia mengubah pola pikir tim, membentuk kedisiplinan taktis, dan menyuntikkan karakter bermain yang tajam dan agresif.
Cagliari Bertahan di Serie A
Meski kalah, Cagliari tetap bertahan di kasta tertinggi. Mereka menutup musim dengan 36 poin dan berada di posisi ke-14. Jarak lima poin dari zona degradasi memberi napas lega, tapi sekaligus jadi bahan evaluasi besar untuk musim depan.
Kota Merayakan Juara Keempat
Ketika peluit panjang berbunyi, para pemain Napoli berlari ke tengah lapangan. Dari tribun, nyanyian “Siamo Noi” menggema. Kota Naples berguncang dalam suka cita. Trofi itu bukan sekadar kemenangan. Bagi publik Naples, itu adalah pengakuan atas kerja keras dan cinta mereka yang tak pernah padam pada klub ini.