JAKARTA, Berifakta.com – Ibrahim Sjarief Assegaf, seorang advokat senior sekaligus suami dari jurnalis Najwa Shihab, meninggal dunia pada Selasa (20/5/2025) pukul 14.29 WIB di Rumah Sakit PON, Jakarta Timur. Kabar ini mengundang duka mendalam dari banyak pihak yang mengenalnya secara pribadi maupun profesional.
Jenazah almarhum dimakamkan keesokan harinya, Rabu (21/5/2025), sebagaimana dikonfirmasi oleh firma hukum tempat ia bernaung, Assegaf Hamzah & Partners.
“Ibrahim telah wafat. Kami sangat kehilangan sosok mitra sekaligus sahabat yang berdedikasi,” tulis pihak firma dalam pernyataan resminya.
Pernah Pimpin PSHK dan Dirikan Media Hukum
Ibrahim Assegaf tak hanya dikenal karena hubungannya dengan Najwa Shihab, tetapi juga kiprahnya sebagai pengacara dan penggerak reformasi hukum. Ia lahir di Surakarta tahun 1977 dan menyelesaikan pendidikan hukum di Universitas Indonesia sebelum melanjutkan studi magister di University of Melbourne, Australia.
Kariernya membentang luas. Ia sempat menjabat sebagai Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) pada 2001–2003, serta turut mendirikan media hukum daring di bawah PT Justika Siar Public.
“Mas Ibrahim adalah sosok yang membangun dasar-dasar PSHK. Ia bukan hanya direktur, tetapi juga pemikir dan penggerak,” ungkap PSHK melalui akun Instagram resminya.
Aktif Mengajar di STH Indonesia Jentera
Selain mendalami praktik hukum, Ibrahim juga menjadi pengajar di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera. Di kampus tersebut, ia tidak hanya hadir sebagai dosen, tetapi juga sebagai salah satu tokoh yang mengawal pendirian institusi tersebut.
“Ibrahim adalah pendukung utama sejak Jentera berdiri. Perannya besar dalam membentuk visi kampus ini,” ujar perwakilan Jentera.
Mitra Kunci di Assegaf Hamzah & Partners
Sebagai pengacara senior, Ibrahim memiliki spesialisasi di bidang perbankan dan restrukturisasi. Namanya tercatat sebagai Mitra Pengelola di Assegaf Hamzah & Partners, firma hukum bergengsi yang turut menangani perkara-perkara besar di Indonesia.
“Ibrahim dikenal sebagai penasihat hukum yang tenang, teliti, dan sangat loyal kepada klien,” jelas pihak firma.
Kepergian Ibrahim meninggalkan duka bagi keluarga, kolega, dan komunitas hukum Indonesia. Sosoknya dikenang bukan hanya sebagai profesional yang kompeten, tetapi juga pribadi yang hangat dan penuh komitmen.