PURWAKARTA, Berifakta.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi berdiri di tengah barisan anak-anak SMP yang baru saja menyelesaikan pendidikan karakter di Resimen Armed 1 Sthira Yudha, Purwakarta.
Dia datang bukan hanya untuk memberi semangat, tapi juga membawa pesan keras. Di depan 39 anak yang mengikuti program itu, Dedi menyampaikan hal yang mungkin tak enak didengar oleh sebagian pihak.
Dia menyinggung kritik dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terhadap pendidikan karakter yang dilakukan di Purwakarta dan Dodik Rindam III/Siliwangi. Menurutnya, KPAI terlalu sibuk memberi komentar, tapi tidak ambil peran nyata.
“Saya ke KPAI, kan melindungi anak-anak tugas KPAI. Karena melindungi itu tugas KPAI, maka KPAI ambil peran. Kalau hanya berkomentar dan memberikan rekomendasi, apa maknanya? Sok, ambil berapa ratus anak-anak di Jabar yang bermasalah, kemudian bina,” ujar Dedi usai acara di Purwakarta, Minggu (18/5/2025).
Dalam pandangannya, persoalan anak-anak di Jawa Barat jauh lebih kompleks dari yang terlihat di permukaan. Ia menyebut kasus pelecehan seksual, kenakalan remaja, dan kriminalitas sebagai contoh nyata yang butuh perhatian langsung, bukan sekadar wacana.
“Saya kerja demi rakyat, bukan untuk siapapun. Hari ini di Jawa Barat, pelecehan anak di bawah umur itu masif, baik oleh ayah tiri, paman, atau oknum guru ngaji,” katanya.
Setiap hari, lanjut Dedi, rumahnya selalu dipenuhi oleh para orang tua yang mencari perlindungan dan bantuan hukum karena anak-anak mereka menjadi korban pencabulan. Mereka kebingungan menghadapi proses hukum, biaya, hingga tekanan dari pelaku.
Dedi memilih untuk tidak tinggal diam. Ia bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk membina anak-anak bermasalah. Menurutnya, pendekatan militer bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk mendisiplinkan dan memberi harapan baru.
“Mari kita ambil peran, jangan sampai orang yang ambil kebijakan malah rame-rame digebukin. Kalau kayak saya enggak masalah, tapi kalau mentalnya lemah, dia tidak akan mau urus orang lain karena takut disalahkan,” tandasnya.