Bogor, berifakta.com – PT BNP Paribas Asset Management (AM) dan Citibank N.A. Indonesia kolaborasi dengan Prestasi Junior Indonesia gelar program talk show Kaum Muda Cerdas Digital (Kucerdik) kepada 300 generasi Z atau anak muda.
Program ini digelar di SMK Wirakrama Bogor, Jawa Barat (Jabar), Senin (17/10). Peserta anak muda itu terdiri dari pelajar hingga mahasiswa. Diketahui, program ini akan berjalan selama lima bulan.
Baca Juga: Catat! Akan Hadir Kembali Event Communication Youth Expo 2022
Hal ini membuktikan komitmen PT BNP Paribas AM menunjukan aksi nyata untuk memberitahukan dampak berinvestasi dari segi manfaatnya hingga dampak sosial dengan jangka panjang.
Presiden Direktur PT BNP Paribas AM, Priyo Santoso mengatakan, Di usia ke-30 BNP Paribas ini pihaknya mendukung edukasi yang diberikan kepada kalangan anak muda untuk menentukan masa depan mereka.
Baca Juga: Jakmania Karawang Gelar Doa Bersama Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
“Sejalan dengan komitmen kami di usia yang ke-30 tahun, kami mendukung beragam bentuk edukasi yang mampu memberdayakan generasi muda sebagai The Future Makers,” ujar Priyo.
Program ini juga turut dihadiri oleh Deputi Direktur Literasi dan Informasi PJK, Yulianta yang sangat mendukung terhadap program edukasi ini kepada generasi muda.
Baca Juga: Ekspedisi Geopark Kaldera Toba Didukung Disbudpar Sumut
Generasi muda pastinya akan menentukan masa depan perekonomian Indonesia dan program ini akan melihat perkembangan potensi yang dimiliki oleh anak muda dan tentunya ini bagian dari visi OJK.
“Kami menyadari bahwa masa depan perekonomian kita bergantung pada bagaimana kemampuan generasi muda mengembangkan potensi yang ada baik dalam diri sendiri maupun memanfaatkan lingkungan sekitarnya. Kami melihat program ini selaras dengan visi kami,” papar Yulianta.
Baca Juga: Benarkah Bahtiar Diharapkan Masyarakat Jadi Pj Gubernur DKI Jakarta?
Kata Chairman of the Executive Board Prestasi Junior Indonesia, Pribadi Setiyanto para generasi Z yang menjadi peserta ini target mereka yang tergolong sangat aktif dalam menggunakan teknologi digital dan berbagai layanan keuangan berbasis daring.
Selain itu, adanya program ini karena mereka dianggap masih terbilang lemah terhadap kesadaran dan kemampuannya terhadap keamanan digital. Nantinya, pemahaman mereka terus diasah dalam mengoptimalkan digital dari sejak pelajar.
Baca Juga: Tenaga Honorer Masuk Data Non-ASN Sebanyak 2,1 Juta, MenPAN-RB Beri Penjelasan
“Namun sayangnya, kesadaran dan kemampuan mereka dalam keamanan digital dan perlindungan data pribadi masih terbilang rendah,” imbuh Pribadi Setiyanto. (hil/hil)