Internasional, berifakta.com – Serangan Rusia mengakibatkan warga Ukraina melarikan diri ke tempat-tempat perlindungan bom seusai sirine peringatan udara yang terdengar di seluruh negeri.
Presiden Rusia Volodymyr Zelensky, mengatakan, pasukan Rusia berusaha maju di berbagai wilayah. Serangan tersebut memunculkan reaksi NATO yang menjanjikan akan menambahkan bantuan persenjataan untuk memulihkan kekuatan Ukraina.
Di Wilayah Donetsk Timur, pasukan Rusia menghajar Ukraina menggunakan altileri, mortir dan tank.
Zelensky menjelaskan jika militer Rusia juga menyerang Luhansk di Timur dan Kharvv di Timur Laut wilayah terakhir yang direbut Ukraina pada September lalu.
“Situasi di depan sulit,” kata Zelenskiy saat pidato.
Baca Juga: Ini Penyebab Rusia Tangkap Konsul Jepang di Kota Vladivostok
“Meski mengalami kerugian yang sangat besar, penjajah masih berusaha untuk maju” di Donetsk, Luhansk dan Kharkiv. Dan mereka sedang merencanakan sesuatu di selatan,” katanya.
Ukraina kembali kuasai Kherson di Selatan bulan ini setelah pasukan Rusia mundur.
Para menteri luar negeri dari negara-negara NATO, di antaranya menteri luar negeri Amerika Serika Antony Blinken, mulai melakukan pertemuan di Bucharest untuk melakukan pengamanan dari kehangatan Ukraina serta mempertahankan militer Kyiv melalui kampanye musim dingin yang akan datang.
Baca Juga: Fakta-Fakta Pertandingan Belanda vs Qatar di Piala Dunia 2022
“Kami membutuhkan pertahanan udara, IRIS, Hawks, Patriots, dan kami membutuhkan transformer,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba kepada wartawan di sela-sela pertemuan NATO.
Mantan Presiden Rusia Dmitry Madvedev peringatkan NATO supaya mengurungkan niatnya membantu Ukraina sistem pertahanan rudal Patriot dan menyebut aliansi Atlantik sebagai entitas kriminal karena mengirimkan senjata kepada apa yang disebutkan fanatik Ukraina.
Jens Stoltenberg, Sekjen NATO, menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin memanfaatkan musim dingin sebagai senjata perang.
Baca Juga: Benarkah 4 Wilayah Ukraina Ingin Bergabung dengan Rusia?
Para petinggi Amerika Serikat dan Eropa menyampaikan akan fokus membantu pasokan seperti bahan bakar, pasokan medis, peralatan musim dingin dan bantuan kemiliteran.
Amerika Serikat akan sediakan 53 juta dollar untuk peralatan jaringan listrik.