By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Berifakta.comBerifakta.com
  • News
    • Politik
    • Peristiwa
    • Pemerintah
    • Internasional
  • Regional
    • Jawa Barat
      • Cirebon
      • Indramayu
      • Purwakarta
      • Bandung Raya
    • Yogyakarta
    • Jawa Timur
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
  • Olahraga
    • Bola
    • Bulutangkis
  • Hiburan
    • Film
    • Musik
    • Seleb
  • Lifestyle
    • Health
    • Trends
  • Kolom
    • Opini
    • Khazanah
  • Job Vacancy
Cari
Health
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
Entertainment
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
© 2022 berifakta.com - All Rights Reserved.
Reading: Suara Guru: Tantangan dan Peluang Terhadap Penerapan Kurikulum Merdeka
Share
Sign In
Notification Show More
Latest News
Irfan Sholahuddin Gozali: Pemuda yang Bergerak dengan Ilmu, Integritas, dan Pengabdian
26 November, 2025
Serial Kuliah Eurasia HI UMM 2025: Akademisi India Soroti Pengelolaan Keberagaman sebagai Modal Bersama
22 November, 2025
Prof. Chung Jon-Koon Tekankan Urgensi Komunitas Baru yang Menerima Perubahan dan Keberagaman
22 November, 2025
Family Playventure: Boardgame Land Ajak Keluarga Cirebon Eratkan Kedekatan Lewat Aktivitas Bermain
22 November, 2025
MI Tahfidz Alhaniif Raih Medali Perunggu di Olimpiade Bahasa Arab Nasional 2025
17 November, 2025
Aa
Berifakta.comBerifakta.com
Aa
  • News
  • Regional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Kolom
  • Job Vacancy
Cari
  • News
    • Politik
    • Peristiwa
    • Pemerintah
    • Internasional
  • Regional
    • Jawa Barat
    • Yogyakarta
    • Jawa Timur
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
  • Olahraga
    • Bola
    • Bulutangkis
  • Hiburan
    • Film
    • Musik
    • Seleb
  • Lifestyle
    • Health
    • Trends
  • Kolom
    • Opini
    • Khazanah
  • Job Vacancy
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
© 2022 berifakta.com - All Rights Reserved.
Berifakta.com > Kolom > Suara Guru: Tantangan dan Peluang Terhadap Penerapan Kurikulum Merdeka
Kolom

Suara Guru: Tantangan dan Peluang Terhadap Penerapan Kurikulum Merdeka

Redaksi
Redaksi 18 Desember, 2023
Share
5 Min Read

Dalam dunia pendidikan, kurikulum merupakan hal yang sangat penting. Karena jika tidak ada kurikulum, maka tidak akan ada target pembelajaran yang sesuai bagi siswa. Seiring dengan berkembangnya zaman dan juga teknologi digital, kurikulum pun terus mengalami perubahan. Semuanya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengharapkan pendidikan Indonesia mampu meningkat dan berkualitas serta mampu mengikuti dinamika zaman terutama pada generasi milenial ini. Oleh karena itu, Nadiem Makarim memberikan suatu gagasan bagi bidang pendidikan di Indonesia yaitu kurikulum baru yang dinamakan kurikulum merdeka. Kurikulum ini pun diluncurkan oleh Kemendikburistek pada Februari 2022 sebagai salah satu program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang ada di Indonesia.

Baca Juga

Faris dan Risma Terbitkan Buku Tangis Sunyi Palestina: Sebuah Jihad Intelektual
40% APBD untuk Pegawai, Pelayanan Publik Cirebon Dipertanyakan

Kurikulum merdeka diterapkan mulai dari jenjang TK hingga SMA dan mulai pada tahun ajar 2022/2023, sehingga satuan pendidikan diharapkan dapat memilih untuk menerapkan kurikulum berdasarkan dengan kesiapan masing-masing sekolah.

“Pemerintah akan menyiapkan angket agar membantu satuan pendidikan dalam menilai tahap kesiapan sekolah untuk menggunakan kurikulum tersebut,” ujar Nadiem Makarim pada peluncuran kurikulum merdeka belajar.

Sehingga sekolah bebas dapat menentukan kurikulum apa yang akan digunakan baik itu kurikulum 2013, kurikulum darurat dan juga kurikulum merdeka.

Baca Juga: SOSCAMP 2023, Cara Prodi Sosiologi UMM Sambut Mahasiswa Baru dengan Antusias

Secara bertahap sekolah yang ada di Indonesia sudah menerapkan kurikulum merdeka, salah satunya Sekolah Dasar yang ada di daerah Purwakarta. Sekolah ini telah menggunakan kurikulum merdeka sejak Maret 2022, tetapi tidak semua kelas menggunakan kurikulum merdeka dalam pembelajarannya, melainkan hanya kelas 1, 4 dan kelas 6 saja. Sedangkan dalam pengimplementasian kurikulum merdeka, sekolah ini berada pada tahap mandiri berubah.

Namun, sebelum menerapkan kurikulum merdeka dalam pembelajarannya, sekolah tersebut harus memenuhi semua kriteria dalam penerapan kurikulum merdeka. Kriteria tersebut yaitu berminat  dalam menerapkan kurikulum merdeka, yang mana kepala sekolah akan diminta untuk mempelajari materi yang disiapkan oleh Kemendikbudristek tentang konsep kurikulum merdeka.

Kemudian, sekolah memutuskan untuk mencoba menerapkan kurikulum merdeka dan sekolah diminta untuk mengisi formulir pendaftaran serta sebuah survei singkat. Proses yang dilakukan tersebut adalah pendaftaran dan pendataan, bukan sebuah seleksi.

Baca Juga: UPI Purwakarta Perkenalkan Pengaplikasian Sistem Kendali Sederhana kepada Guru dan Siswa SMK

“Dalam penerapan kurikulum merdeka ini terdapat beberapa peluang ataupun keuntungan, di antaranya yang pertama, adanya dukungan dari kepala sekolah, tim kurikulum dan juga orang tua siswa untuk melaksanakan kurikulum merdeka dalam pembelajaran. Karena tanpa dukungan atau support mereka pelaksanaan kurikulum merdeka dalam kegiatan pembelajaran tidak akan berjalan dengan semestinya.

Kedua, siswa dapat belajar memanfaatkan teknologi secara positif dalam pembelajaran. Salah satunya pemberian tugas atau materi dalam bentuk video atau youtube. Ketiga, adanya lokakarya (Workshop) dalam meningkatkan kompetensi guru sebagai fasilitator dalam memahami garis besar kurikulum. Keempat, membangkitkan karakter ataupun rasa nasionalisme dalam diri siswa karena ketika akan memulai pembelajaran siswa diminta menyanyikan lagu nasional maupun membahas tentang profil pelajar Pancasila,”  ujar wali kelas 1, 4 dan 6 pada SD tersebut.

“Terdapat pula beberapa perubahan nama dalam kurikulum merdeka ini, seperti KI menjadi Capaian Pembelajaran (CP), KD menjadi TP (Tujuan Pembelajaran) RPP menjadi modul ajar, silabus menjadi ATP (Alur Tujuan Pembelajaran), PTS menjadi STS (Sumatif Tengah Semester) dan yang lainnya.” ujar wali kelas 4 SD  tersebut

Namun dalam pelaksanaannya terdapat pula beberapa tantangan yang harus dihadapi dan tantangan tersebut sebenarnya terletak pada sekolah dan kesiapan pendidik selaku pemimpin pembelajaran. Sekolah harus siap dalam segi sarana maupun prasarana dan berani untuk melakukan inovasi, eksplorasi, berkreasi serta berperan aktif terhadap perkembangan terkini di dalam dunia pendidikan.

Perkembangan teknologi semakin cepat, hal ini juga menuntut guru untuk cepat beradaptasi dalam perubahan. Sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pendidik agar memiliki kecakapan pada teknologi. Guru harus bisa menguasai dan memanfaatkan teknologi sebagai ruang untuk berkreasi, bereksplorasi dan juga mendampingi anak-anak milenial belajar.

Kesungguhan sekolah dan juga guru dalam menerapkan kurikulum merdeka merupakan langkah yang baik dalam memberikan pendidikan di era modern seperti saat ini.

Penulis: Yuliana Sventy Yasmine
Mahasiswi PSTI, Universitas Pendidikan Indonesia.

Redaksi 18 Desember, 2023
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Share
Previous Article IMM Kini Punya Pedoman Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual
Next Article Kembali, Lulusan STIQ Al-Multazam Raih Reward Umroh dalam Resepsi Wisuda
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ikuti Kami

235.3k Followers Like
69.1k Followers Follow
11.6k Followers Pin
56.4k Followers Follow
136k Subscribers Subscribe
4.4k Followers Follow

Berita Lainnya

Irfan Sholahuddin Gozali: Pemuda yang Bergerak dengan Ilmu, Integritas, dan Pengabdian
News 26 November, 2025
Serial Kuliah Eurasia HI UMM 2025: Akademisi India Soroti Pengelolaan Keberagaman sebagai Modal Bersama
Pendidikan 22 November, 2025
Prof. Chung Jon-Koon Tekankan Urgensi Komunitas Baru yang Menerima Perubahan dan Keberagaman
Malang Pendidikan 22 November, 2025
Family Playventure: Boardgame Land Ajak Keluarga Cirebon Eratkan Kedekatan Lewat Aktivitas Bermain
Cirebon 22 November, 2025

Berita Lainnya

Kolom

Refleksi Sumpah Pemuda: Pemuda Purwakarta Menuju Indonesia Emas 2045

28 Oktober, 2025
Opini

Tamparan yang Mendidik: Antara Disiplin dan Sensitivitas Zaman

17 Oktober, 2025
Khazanah

Faris dan Risma Terbitkan Buku Tangis Sunyi Palestina: Sebuah Jihad Intelektual

5 September, 2025
Opini

40% APBD untuk Pegawai, Pelayanan Publik Cirebon Dipertanyakan

11 Agustus, 2025
Show More
Berifakta.comBerifakta.com
Follow US

© 2022 berifakta.com - All Rights Reserved.

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?