Cianjur, berifakta.com – Gempa 5,6 magnitudo akibatkan sejumlah kerusakan di beberapa titik, salah satunya paling parah di Kampung Cisarua, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang.
Pantauan di lokasi, rumah salah satu ketua RT di Kampung Cisarua kondisinya terangkat dari tanah. Rumah ketua RT tersebut tampak miring akibat gempa 5,6 magnitudo, Senin (21/11/2022).
Tak hanya rumah ketua RT setempat terangkat dari tanah akibat gempa. Rumah tetangga ketua RT di sebelah kanan dan kirinya juga ambruk nyaris rata dengan tanah.
“Itu yang terangkat rumah Pak RT, sebelahnya rumah saya yang ambruk,” kata warga setempat, Herman.
Baca juga: Miris! Pengungsi Gempa Cianjur Tidur di Kolam Lele yang Dikeringkan gegara Kekurangan Tenda
Herman mengungkapkan, gempa Cianjur mengakibatkan tanah amblas dengan kedalaman 3 meter. Herman mengaku, ia juga sempat mendengar suara gemuruh sebelum beberapa rumah dan tanah amblas.
“Yang amblas di sini sampai 3 meter. Pas ada gempa itu langsung ‘brek’ ke bawah, ini semua pada roboh. Ini juga 3 meter ke bawah,” cerita Herman.
Herman yang sudah 30 tahun tinggal di Kampung Cisarua ini mengaku, baru pertama kali merasakan gempa sebesar ini. Sebelumnya, hanya gempa dengan getaran kecil.
“Saya 30 tahunan tinggal di sini, ada gempa tapi nggak kayak begini. Dulu ada, paling retak sedikit. Baru kali ini gempa paling parah,” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Cianjur Rilis Data Mutakhir Korban Gempa, 252 Tewas dan 377 Terluka
Saat kejadian gempa Cianjur, Herman menuturkan, ia beserta istri dan kedua anaknya sedang berada di luar rumah. Sayangnya, rumah Herman kini rata dengan tanah.
Beberapa rumah di lokasi juga tertimbun tanah. Bahkan jalan penghubung antarkampung di Desa Sarampad ini hancur sehingga kendaraan tidak bisa melintas.