JAKARTA, Berifakta.com – Dalam suasana politik yang dinamis pasca-Pemilu Legislatif 2024, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyatakan kekhawatiran atas potensi kehilangan kursi Ketua DPR RI yang saat ini mereka pegang. Bambang Wuryanto, Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu, mengungkapkan bahwa meski PDIP unggul dalam perolehan suara, mereka tetap waspada terhadap kemungkinan kursi Ketua DPR direbut oleh partai lain.
Menurut data KPU per 21 Februari 2024, PDIP memimpin perolehan suara dengan 16,92%, diikuti oleh Golkar dengan 15,08% dan Gerindra dengan 13,42%. Bambang, yang akrab disapa Pacul, menyamakan situasi ini dengan sebuah pertempuran, di mana kekhawatiran akan kekalahan adalah hal yang wajar.
“Setiap prajurit dan panglima selalu khawatir jika kalah. Itu hal yang wajar,” kata Bambang Pacul, dalam wawancara Tirto.id (21/02).
Ditanya mengenai strategi PDIP untuk mempertahankan kursi, Pacul enggan memberikan komentar lebih lanjut. Namun, PDIP telah mengambil langkah proaktif dengan mengeluarkan surat penolakan terhadap hasil Sirekap yang bermasalah, meminta audit digital forensik untuk memastikan keadilan pemilu.
Baca Juga: PDIP Resmi Tolak Sirekap KPU untuk Pemilu 2024, Desak Audit Forensik
Sementara itu, Meutya Hafid dari Partai Golkar, dalam pernyataan di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman, Jakarta Selatan, mengungkapkan kepercayaan diri bahwa Golkar memiliki peluang kuat untuk menduduki kursi Ketua DPR.
“Suara-suara menunjukkan kami cukup baik, tidak hanya dari perolehan, tapi juga dari sebaran,” jelas Meutya, menyoroti pentingnya sebaran kursi di parlemen sebagai faktor penentu (19/02).
Baca Juga: Dinasti dan TikTok, Pakar Politik Soroti Miripnya Pemilu RI-Filipina
Situasi ini menandai persaingan ketat antara partai-partai politik dalam merebut posisi strategis di pemerintahan, dengan PDIP waspada terhadap dinamika politik yang berkembang, sementara Golkar menunjukkan optimisme berdasarkan sebaran suara yang mereka miliki.