Bandung, berifakta.com – Pengamat sepak bola sekaligus pemerhati Persib Bandung, Eko Noer Kristiyanto atau sapaan akrabnya Eko Maung beri komentar terkait tiket online yang dikeluhkan oleh Bobotoh jelang laga el classico nanti.
Pertandingan el classico atau big match antara Persib Bandung vs Persija Jakarta di selenggarakan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (2/10) mendatang.
Baca Juga: Catat! Akan Hadir Kembali Event Communication Youth Expo 2022
Eko mengatakan, ia tidak memberikan banyak komentar terhadap sistem tiket online Persib Bandung, sehingga menimbulkan aksi damai dari para Bobotoh digelar di depan kantor PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Rabu (28/9).
Menurut Eko, sistem penjualan tiket suatu langkah yang sudah benar dilakukan oleh PT PBB. Alasannya yang pertama adalah untuk menghindari calo tiket. Karena keberadaan calo ini tentunya akan merugikan Bobotoh sendiri.
Baca Juga: Mayat Pria Tak Beridentitas Ditemukan di Kali Progo Yogyakarta
“Pertama adalah solusi untuk memutus lingkaran setan calo. Jadi puluhan tahun penjualan tiket Persib selalu ada calo, yang dirugikan adalah Bobotoh juga dirugikan,” ujar Eko dalam kanal YouTube Bobotoh TV, Mamprang TV!, Kamis (29/9).
Kemudian, alasan kedua untuk menghindari kebocoran pendapatan klub yang mudah tersebar. Oleh karena itu adanya sistem tiket online, PT PBB sudah mengikuti kemajuan peradaban yang menggunakan sistem digital saat ini.
Baca Juga: Bersaing di Liga 1, Luis Milla vs Thomas Doll, Siapa Lebih Unggul?
“Lalu juga pendapatan buat klub itu bocor dimana-mana. Berbeda dengan online, kalau online memang masuk langsung kas klub lalu gak ada calo dan juga kedua adalah kalau kita menolak online, itu sebetulnya sama dengan mengingkari kemajuan peradaban,” paparnya.
Ia menjelaskan, yang menjadi keresahan dari Bobotoh bukan dikonsep onlinenya, tetapi permasalahan mengimplementasi teknisnya yang masih belum maksimal, sehingga mempersulit Bobotoh untuk pesan tiket secara online.
Baca Juga: FIFA Investigasi Ulah Rasisme pada Richarilson
“Yang terjadi sekarang permasalahannya itu berada di takaran teknis, implementasi pelaksanaan itu kan sebetulnya kan. Jadi onlinenya sudah oke, tapi kan yang terjadi adalah mau pesen susah, servernya katanya suka ngeheng,” katanya.
Ditambah, tiket yang berhasil dipesan tidak memunculkan adanya bukti yang terkirim. Proses penukaran tiketnya pun dianggap sulit karena Bobotoh harus menempuh jarak yang lumayan ke tempat penukaran tiket yang sudah disediakan oleh PT PBB.
Baca Juga: Tega! Prabowo Tewas Dibacok karena Blokir WA
“Udah gitu buktinya nggak ke kirim. Belum lagi yang paling bikin ribet adalah proses penukaran tiket, tempatnya, jaraknya, waktunya nah itulah yang dikeluhkan banyak Bobotoh,” jelasnya.
Ia menyarankan untuk menggunakan sistem tiket online ini harus di kelola oleh pihak ketiga yang sering mengelola sistem tiket online itu. Karena mereka dianggap sudah profesional dalam menangani permasalahan tersebut.
Baca Juga: Gugatan PKS Soal Presidential Treshold 20% Berakhir Kandas
“Sebetulnya simpel sih, saya tuh sempet kepikiran kenapa sih nggak diserahkan ke pihak ketiga. Kan banyak tuh perusahaan-perusahaan pihak-pihak yang lebih jago atau lebih berpengalaman dalam penjualan tiket online buktinya banyak,” kata pengamat Persib itu.
Ia berharap sesuatu yang baik pasti akan terealisasikan dan juga persiapan yang dilakukan PT PBB harus dimatangkan kembali agar tidak memicu kembali persepsi yang buruk dari suporter Persib Bandung. (hil/ag)