berifakta.com – Founder Data Desa Presisi (DDP) sekaligus Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) – IPB University, Dr. Sofyan Sjaf, menyampaikan paparan pada diskusi rutin bulanan Pegiat Data Desa Presisi Rabu (14/06), di Kampus IPB University, Dramaga – Bogor.
Sofyan menekankan, salahsatu peran penting kampus adalah melahirkan inovasi berbasis riset atau penelitian. Lebih lanjut, produk inovasi kampus tersebut semestinya berangkat dari kondisi aktual, sehingga mampu menjawab persoalan-persoalan yang juga aktual.
“Dengan demikian, inovasi kampus hadir sebagai solusi yang applicable. Bisa diterapkan secara nyata,” katanya.
Data Desa Presisi (DDP) Sebagai Solusi Satu Data Indonesia
Ia melanjutkan, Data Desa Presisi (DDP) adalah inovasi yang ditujukan untuk memperbaiki kualitas data dasar Indonesia. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dapat digunakan semaksimal mungkin untuk tujuan pembangunan (development) data yang akurat.
“Teknologi dan ilmu pengetahuan yang terus berkembang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membangun data Indonesia yang akurat. Prinsip itulah yang menjadi dasar pemikiran DDP. Kita harus adaptif terhadap dinamika teknologi dan ilmu pengetahuan. Citra spasial ber-resolusi tinggi, misalnya, sekarang bisa dilakukan oleh desa dengan teknologi drone. Pun, untuk sensus, kita bisa menggunakan aplikasi digital yang dirancang sedemikian rupa agar sampai pada akurasi tinggi. Dengan begitu, sesungguhnya data dasar akurat bukan lagi seperti mimpi di siang bolong. Kita sebagai anak bangsa, bisa mewujudkan itu,” tukasnya.
Baca Juga: Ambu Anne Dituntut Fokus Membangun, LSPP: Butuh Data Presisi Agar Pembangunan Tak Salah Arah
Data Desa Presisi (DDP), sambungnya lagi, terus dikembangkan dan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan. Lebih khusus, kebutuhan desa yang menjadi locus DDP.
“Kami sadari betul, desa sesungguhnya adalah pusat pertumbuhan. Agar bisa mencapai harapan, maka tidak ada jalan lain selain membangun desa berbasis data yang akurat dan menyeluruh. Kami bertekad kuat untuk terus mengembangkan dan menyempurnakan DDP untuk membantu desa-desa di seluruh Indonesia. Tentu saja langkah ini tidak bisa kami lakukan sendiri. Perlu dukungan banyak stake-holder yang sama-sama peduli terhadap masa depan desa,” begitu ujarnya.