CIREBON, Berifakta.com – PT SYAFIRA JAYA SENTOSA, di bawah kepemimpinan Susi Puryanti, SE, telah sukses membangun jejak positifnya dalam dunia bisnis dengan merintis Bubur Bayi Sehat Syafira (BBS SYAFIRA). Melalui inovasi dan dedikasi, usaha ini tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga menjadi pilihan utama para orangtua yang peduli akan gizi dan kesehatan anak-anak mereka.
Susi Puryanti, SE, menceritakan bahwa ide mendirikan BBS SYAFIRA yang kini memiliki 30 cabang, bermula dari keinginan kuat untuk memiliki usaha sendiri, yang muncul saat masa kuliah. Dengan melakukan riset mendalam terhadap produk sejenis di pasaran, dia melihat bahwa masih terdapat celah yang belum terpenuhi, terutama dalam hal variasi menu untuk bayi di bawah 2 tahun. Inilah panggilan awal untuk membawa terobosan dalam industri makanan bayi di Kota Cirebon.
Kesuksesan Susi itu menginspirasi banyak pihak untuk membuat bisnis serupa. Tak terkecuali beberapa pihak yang melakukan praktik tak bertanggungjawab dengan menjiplak brand BBS SYAFIRA yang telah dibangun Susi susah payah. “Rezeki memang di tangan Tuhan. Tapi, kami amat menyayangkan jika usaha kami dijiplak. Usaha boleh sama, tetapi menjiplak brand BBS Syafira tanpa izin sama saja dengan mencuri,” tegas Susi.
BBS SYAFIRA tidak hanya menawarkan bubur bayi, melainkan telah berkembang menjadi delapan jenis produk berbeda. Mulai dari bubur sum-sum, pure kentang, cake labu kuning, hingga susu kedelai. “Namun, nilai unik BBS SYAFIRA terletak pada pengolahan produk yang sudah otomatis menggunakan mesin, menjadikannya steril dari kuman yang berpotensi masuk selama proses produksi,” kata Susi.
Keputusan untuk fokus pada produk bayi diambil setelah melihat peluang yang besar dari aspek produk dan pemasaran yang masih sangat luas. Data statistik angka kelahiran di Kota Cirebon memberikan dasar yang kuat untuk menjadikan BBS SYAFIRA pionir dalam memproduksi Nasi Tim untuk bayi di wilayah tersebut. Susi bahkan punya tim ahli gizi sendiri sebagai quality control pangan yang baik buat anak. Serta mendapat pendampingan dari dinas UKM Kota Cirebon.
“Perjalanan usaha BBS SYAFIRA dimulai dari nol, dengan membuka satu booth dan bertambah seiring waktu. Dengan kekonsistenan dan perencanaan yang matang, kami beruntung tidak menemui kendala yang begitu sulit. Bagi kami, naik turun adalah bagian dari kehidupan bisnis yang wajar,” ujar Susi.
Pemasaran produk dilakukan dengan menyediakan outlet-outlet strategis dekat komplek perumahan, sekolah, puskesmas, dan klinik. Kemasan produk yang mudah dibawa juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Susi juga menciptakan interaksi dengan pelanggan melalui kupon undian, ucapan selamat ulang tahun, dan pemberian hadiah produk gratis.
Awalnya, Susi mengelola usaha ini sendiri, dari produksi hingga pemasaran dan keuangan. Seiring berjalannya waktu, suaminya bergabung, membantu di bagian produksi. Kini, tim BBS SYAFIRA terdiri dari berbagai divisi yang masing-masing menangani tugasnya dengan baik.
“Untuk memastikan kualitas produk tetap konsisten, BBS SYAFIRA menetapkan standar ketat, seperti menolak produk yang dimasak berulang atau menggunakan bahan baku yang dipaksakan pada saat produksi. Hal ini menjaga takaran dan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan bayi,” sambung Susi.
Susi mengakui bahwa inspirasi utama datang dari keluarganya sendiri, terutama dukungan dari suaminya dan kesukaan anaknya terhadap produk BBS SYAFIRA. Selain memberikan manfaat kesehatan, BBS SYAFIRA juga memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar dengan membuka lapangan kerja dan aktif dalam pengelolaan limbah dan kebersihan.
Tujuannya jangka pendek adalah menjaga produksi setiap hari, sementara jangka panjangnya adalah membuka cabang di luar Pulau Jawa. “Untuk mereka yang ingin memulai usaha serupa, kami memberikan saran untuk konsisten, fokus, dan memiliki keteguhan, karena rezeki dan berkah datang pada waktu yang tak terduga,” pungkasnya.
BBS SYAFIRA bukan hanya sebuah bisnis, tetapi juga sebuah cerita perjalanan inspiratif tentang kesabaran, dedikasi, dan komitmen untuk menyediakan produk berkualitas tinggi bagi generasi penerus. (*)