Fatimah, seorang wanita tangguh dari Desa Tirtasani, Karangploso, Malang, Jawa Timur telah berhasil merintis usaha mikro dalam bidang makanan beku yang diberi nama “Naqisa Frozen Food”. Dalam wawancara eksklusif (25/09), Fatimah berbicara tentang perjalanan panjangnya dalam mendirikan dan mengelola usaha yang kini telah berkembang pesat.
Naqisa Frozen Food bermula dari kebiasaan Fatimah dalam menjual es lilin dan kue kamir di teras rumahnya. Usaha ini tumbuh dengan menghadirkan roti Maryam di pagi hari serta produk siap saji dengan berbagai topping di sore hari.
Dalam perkembangannya, Fatimah memutuskan untuk menghadirkan produk-produk beku seperti kue kamir frozen, Maryam frozen, dan kebab frozen. Layanan yang disediakan tidak hanya mencakup penjualan produk-produk siap saji, tetapi juga menerima permintaan khusus dari pembeli serta menyediakan layanan pengiriman pesanan yang cepat.
Yang membedakan Naqisa Frozen Food dari pesaing di industri serupa adalah bahwa produk-produknya merupakan hasil inovasi dari resep-resep sendiri. Produk unggulan seperti martabak kebab dan brownis es krim menjadi daya tarik tersendiri, karena beberapa produk ini belum memiliki kompetitor di pasaran.
Perjalanan usaha ini tidaklah mudah. Fatimah mengungkapkan bahwa ia awalnya hanya mengisi waktu luang dengan usaha ini. Berbekal pengetahuan minim, ia memulai dengan hanya 1/4 kg tepung dan menghadapi berbagai kendala seperti peralatan produksi manual dan keterbatasan penyimpanan produk. Namun, semangatnya tidak pernah padam, terutama berkat ridho suami, dukungan karyawan dan keluarga, serta nasehat almarhum ayahnya.
Awalnya, Fatimah menjajakan produknya di sekitar rumah, menitipkan di warung-warung, bahkan membawa produk saat menjemput anak sekolah. Dalam perjalanannya, ia mengembangkan pemasaran melalui even-even bazar dan memanfaatkan media online seperti WhatsApp bisnis dan Instagram. Fatimah juga menjaga hubungan baik dengan pelanggan dengan merespon permintaan, memberikan tester produk baru, dan merayakan momen penting pelanggan.
Fatimah telah membentuk tim produksi dan pengiriman dalam usahanya. Untuk mengukur kesuksesan, baginya adalah ketika pelanggan melakukan repeat order karena menunjukkan kepuasan mereka terhadap produk. Tujuan jangka pendek dan panjang Fatimah adalah memberi manfaat lebih luas dengan melibatkan masyarakat dalam pelatihan frozen food serta memiliki peralatan yang lebih mutakhir.
Walaupun awalnya usahanya lebih dikenal di luar kota, Naqisa Frozen Food memberikan dampak positif terhadap komunitas setempat. Dengan berkembangnya usaha, banyak warga sekitar yang mulai menjalankan usaha serupa, termasuk dalam hal pengantaran pesanan yang turut memberi lapangan kerja.
Bagi mereka yang ingin memulai usaha mikro serupa, Fatimah memberikan beberapa saran berharga. Modal bukanlah segalanya, fokus dan istiqomah dalam produksi serta pengelolaan keuangan adalah kunci kesuksesan. Semangat dan dukungan keluarga juga memainkan peran penting dalam menghadapi berbagai tantangan.
Fatimah membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, seorang wanita mampu meraih kesuksesan dalam dunia usaha. Naqisa Frozen Food menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk menjalankan usaha mikro dengan dedikasi dan semangat yang tinggi. (*)