KOTA CIREBON, Berifakta.com – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kota Cirebon menyampaikan keprihatinannya terhadap fenomena politik mahal yang semakin marak menjelang pemilu di Kota Cirebon. Menurut mereka, tingginya biaya politik tidak hanya berdampak pada pengurangan kualitas demokrasi, tetapi juga berpotensi menciptakan jebakan demokrasi prosedural yang hanya mementingkan formalitas tanpa substansi.
Bidang Hikmah Politik dan Kebijakan Publik PC IMM Kota Cirebon, menegaskan bahwa politik mahal sering kali membuat proses demokrasi menjadi tidak inklusif. “Politik seharusnya menjadi ruang partisipasi semua elemen masyarakat, bukan hanya milik mereka yang mampu membayar mahal biaya kampanye dan lobi politik,” ujarnya dalam sebuah pernyataan. Ia mengkhawatirkan bahwa fenomena ini dapat mengarahkan proses politik menjadi sekadar pemenuhan prosedur tanpa menyentuh inti permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa politik mahal cenderung mengabaikan kepentingan publik. Politisi yang terlibat dalam permainan politik biaya tinggi sering kali lebih fokus pada pengembalian modal politik mereka, yang akhirnya berujung pada praktik-praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang. “Biaya yang tinggi sering kali harus ditebus dengan kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat, karena politisi lebih mengutamakan kepentingan para donatur dan kelompok elit,” tambahnya.
PC IMM juga mengingatkan bahwa jebakan demokrasi prosedural ini akan merusak cita-cita demokrasi yang sejatinya bertujuan untuk mensejahterakan rakyat. Jika dibiarkan, proses politik hanya akan menjadi alat legitimasi kekuasaan tanpa benar-benar memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat Kota Cirebon. “Demokrasi tidak hanya soal menang kalah dalam pemilu, tetapi bagaimana hasilnya bisa memajukan dan melindungi rakyat,” tegas Fagin.
Lebih lanjut, PC IMM Kota Cirebon mendesak semua pihak, terutama penyelenggara pemilu dan partai politik, untuk menjaga integritas demokrasi dengan memastikan bahwa politik tetap menjadi ajang kompetisi yang sehat, terjangkau, dan terbuka bagi semua kalangan. “Kami ingin pemilu yang lebih adil dan berkualitas, bukan hanya berdasarkan siapa yang punya modal lebih besar,” ungkapnya.
IMM juga mengajak masyarakat untuk lebih kritis dalam memilih calon pemimpin yang benar-benar memiliki komitmen terhadap kepentingan publik, bukan mereka yang hanya pandai melakukan pencitraan melalui kampanye mahal. “Partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi proses politik sangat penting untuk mencegah terjadinya manipulasi demokrasi,” katanya.
PC IMM Kota Cirebon berkomitmen untuk terus melakukan edukasi politik kepada masyarakat, terutama kepada generasi muda, agar mereka paham akan pentingnya peran dalam menjaga kualitas demokrasi. “Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Jangan biarkan demokrasi kita terjebak pada prosedur semata tanpa mempertimbangkan esensi sejatinya,” tutupnya.
Peringatan ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi para pemangku kepentingan untuk bersama-sama memperbaiki iklim politik di Kota Cirebon, sehingga demokrasi yang dijalankan tidak hanya prosedural, tetapi juga substantif, demi kepentingan rakyat banyak. (*)