By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Berifakta.comBerifakta.com
  • News
    • Politik
    • Peristiwa
    • Pemerintah
    • Internasional
  • Regional
    • Jawa Barat
      • Cirebon
      • Indramayu
      • Purwakarta
      • Bandung Raya
    • Yogyakarta
    • Jawa Timur
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
  • Olahraga
    • Bola
    • Bulutangkis
  • Hiburan
    • Film
    • Musik
    • Seleb
  • Lifestyle
    • Health
    • Trends
  • Kolom
    • Opini
    • Khazanah
  • Job Vacancy
Cari
Health
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
Entertainment
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
© 2022 berifakta.com - All Rights Reserved.
Reading: Akademisi IIUM Bahas Dinamika Multikulturalisme Malaysia dalam Perspektif Historis
Share
Sign In
Notification Show More
Latest News
Serial Kuliah Eurasia HI UMM 2025: Akademisi India Soroti Pengelolaan Keberagaman sebagai Modal Bersama
22 November, 2025
Prof. Chung Jon-Koon Tekankan Urgensi Komunitas Baru yang Menerima Perubahan dan Keberagaman
22 November, 2025
Family Playventure: Boardgame Land Ajak Keluarga Cirebon Eratkan Kedekatan Lewat Aktivitas Bermain
22 November, 2025
MI Tahfidz Alhaniif Raih Medali Perunggu di Olimpiade Bahasa Arab Nasional 2025
17 November, 2025
Bahas Multikulturalisme di Asia, Dosen HI UMM Sebut Inklusi, Integrasi Sosial, dan Dialog Antarbudaya Jadi Kunci
12 November, 2025
Aa
Berifakta.comBerifakta.com
Aa
  • News
  • Regional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Kolom
  • Job Vacancy
Cari
  • News
    • Politik
    • Peristiwa
    • Pemerintah
    • Internasional
  • Regional
    • Jawa Barat
    • Yogyakarta
    • Jawa Timur
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
  • Olahraga
    • Bola
    • Bulutangkis
  • Hiburan
    • Film
    • Musik
    • Seleb
  • Lifestyle
    • Health
    • Trends
  • Kolom
    • Opini
    • Khazanah
  • Job Vacancy
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
© 2022 berifakta.com - All Rights Reserved.
Berifakta.com > Regional > Jawa Timur > Malang > Akademisi IIUM Bahas Dinamika Multikulturalisme Malaysia dalam Perspektif Historis
Malang

Akademisi IIUM Bahas Dinamika Multikulturalisme Malaysia dalam Perspektif Historis

Redaksi
Redaksi 9 Januari, 2025
Share
2 Min Read

MALANG, Berifakta.com – Keberagaman budaya Malaysia yang telah terbentuk sejak era perdagangan kuno hingga masa kolonial merupakan aset berharga sekaligus tantangan dalam membangun harmoni sosial. Pengelolaan keragaman ini memerlukan pendekatan komprehensif yang mempertimbangkan aspek historis, sosial, dan ekonomi.

Demikian disampaikan oleh Assoc. Prof. Dr. Syaza Farhana, akademisi International Islamic University Malaysia (IIUM), dalam kelas Multikulturalisme di Asia yang mengupas tuntas tentang dinamika multikulturalisme di Malaysia.

Kelas ini merupakan hasil kolaborasi Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan Eurasia Foundation dalam rangkaian Eurasia Lecture Series. Malaysia, yang memperoleh kemerdekaan pada 1957 dan membentuk federasi pada 1963, dihuni oleh masyarakat multietnis dengan komposisi Melayu-Bumiputera (69%), Tionghoa (23%), dan India (7%). Islam sebagai agama mayoritas dianut 61% populasi, dengan Bahasa Malaysia sebagai bahasa resmi negara.

“Warisan kolonial masih terlihat dalam sistem pendidikan yang mengakomodasi keragaman bahasa pengantar, meliputi Melayu, Mandarin, dan Tamil. Ini merupakan bentuk pengakuan terhadap pluralitas etnis yang ada,” jelas Syaza dalam paparannya.

Dalam ranah politik, Malaysia menerapkan pendekatan konsosiasionalisme yang melibatkan partai-partai berbasis etnis untuk menjaga stabilitas sosial. Kontrak sosial yang memberikan keistimewaan kepada Melayu-Bumiputera, meski terkadang memunculkan isu ketimpangan, menjadi bagian integral dari lanskap politik Malaysia.

“Kebijakan Ekonomi Baru tahun 1971 yang ditujukan untuk mengurangi kesenjangan antaretnis memang menghadapi berbagai kritik, namun ini menunjukkan upaya serius pemerintah dalam mengelola keragaman,” tambah Syaza.

Tantangan terbesar yang dihadapi Malaysia adalah menjaga keseimbangan antara harmoni sosial dan keadilan ekonomi. Masa depan multikulturalisme di negara ini akan sangat bergantung pada inovasi dalam mengelola pluralitas dengan prinsip inklusivitas.

“Keberagaman bukanlah hambatan, melainkan potensi yang dapat memperkaya perspektif dan mendorong inovasi jika dikelola dengan bijaksana,” tutup Syaza dengan optimisme. (*)

TAGGED: HI UMM
Redaksi 9 Januari, 2025
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Share
Previous Article Akademisi UMM Paparkan Tiga Isu Utama Penyebab Polarisasi Umat Islam
Next Article Prof. Gonda Yumitro Kupas Dinamika Pekerja Migran dan Identitas dalam Era Globalisasi
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ikuti Kami

235.3k Followers Like
69.1k Followers Follow
11.6k Followers Pin
56.4k Followers Follow
136k Subscribers Subscribe
4.4k Followers Follow

Berita Lainnya

Serial Kuliah Eurasia HI UMM 2025: Akademisi India Soroti Pengelolaan Keberagaman sebagai Modal Bersama
Pendidikan 22 November, 2025
Prof. Chung Jon-Koon Tekankan Urgensi Komunitas Baru yang Menerima Perubahan dan Keberagaman
Malang Pendidikan 22 November, 2025
Family Playventure: Boardgame Land Ajak Keluarga Cirebon Eratkan Kedekatan Lewat Aktivitas Bermain
Cirebon 22 November, 2025
MI Tahfidz Alhaniif Raih Medali Perunggu di Olimpiade Bahasa Arab Nasional 2025
Cirebon Pendidikan 17 November, 2025

Berita Lainnya

Pendidikan

Serial Kuliah Eurasia HI UMM 2025: Akademisi India Soroti Pengelolaan Keberagaman sebagai Modal Bersama

22 November, 2025
MalangPendidikan

Prof. Chung Jon-Koon Tekankan Urgensi Komunitas Baru yang Menerima Perubahan dan Keberagaman

22 November, 2025
Malang

Bahas Multikulturalisme di Asia, Dosen HI UMM Sebut Inklusi, Integrasi Sosial, dan Dialog Antarbudaya Jadi Kunci

12 November, 2025
Malang

Prof. Changzoo Song Kupas Multikulturalisme Korea–Jepang di HI UMM: Antara Tradisi Homogen dan Tuntutan Demografi

12 November, 2025
Show More
Berifakta.comBerifakta.com
Follow US

© 2022 berifakta.com - All Rights Reserved.

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?