JAKARTA, Berifakta.com – Presiden Joko Widodo mengukuhkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dalam sebuah upacara pelantikan yang diadakan di Istana Negara, Jakarta (21/02/2024). Posisi ini sebelumnya dipegang oleh Hadi Tjahjanto, yang kini ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
Namun, ketidakhadiran Moeldoko, Kepala Kantor Staf Kepresidenan, pada acara tersebut menarik perhatian, mengingat latar belakang konflik antara Moeldoko dan AHY terkait kepemimpinan Partai Demokrat.
Saat ditanya oleh wartawan mengenai absensi Moeldoko, AHY memberikan jawaban singkat, “Waduh,” ujarnya dengan ekspresi tersenyum (21/2).
Kejadian ini mengingatkan publik pada perselisihan yang terjadi antara AHY dan Moeldoko di masa lalu, khususnya terkait dengan klaim kepemimpinan Partai Demokrat yang berujung pada Kongres Luar Biasa di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada 5 Maret 2021.
Dalam kongres tersebut, Moeldoko sempat menyampaikan pidato sebagai ketua partai versi KLB. Namun, konflik kepemimpinan ini akhirnya menemukan titik terang melalui keputusan Mahkamah Agung yang menolak kasasi kepengurusan Partai Demokrat versi Moeldoko. Mahkamah Agung memutuskan bahwa permasalahan internal partai seharusnya diselesaikan melalui mekanisme internal partai itu sendiri, dan bukti baru yang diajukan oleh Moeldoko tidak memadai untuk mengubah keputusan sebelumnya.
Meskipun ketidakhadiran Moeldoko dalam acara pelantikan mungkin tidak langsung berkaitan dengan konflik sebelumnya, namun hal ini memunculkan kembali memori tentang dinamika internal Partai Demokrat beberapa tahun lalu.