Berifakta.com – Rombongan yang diduga suporter sepakbola dari Solo terlibat keributan dengan warga sekitar di Jalan Gejayan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Senin (25/7).
Satu sepeda motor rombongan suporter tersebut sempat ditinggal di lokasi disebabkan rusak diamuk massa. Lalu, bagaimana kebenaran dari kabar tersebut?
1. Awalnya Dikira Aksi Demo Mahasiswa
Seorang saksi kejadian di lokasi bernama Yono (50) mengatakan bahwa kericuhan berlangsung sekitar pukul 12.00 hingga 12.30 WIB. Awalnya Yono menyangka hal itu merupakan demo mahasiswa yang biasa dilakukan di Jalan Gejayan.
“Saya kan di sini jaga. Biasanya kan demo mahasiswa yang pakai almanater itu, tapi ini kok enggak. Tau-tau ribut di sana di depan roti gembong. (Rombongan) Plat AD dari Solo katanya. Infonya suporter. Lewat sini, ratusan ada,” kata Yono.
Baca Juga: Fakta-Fakta Penyebab Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang
2. Suporter Sempat Dikejar Warga
Yono mengatakan rombongan suporter itu sempat dikejar massa yang merupakan warga sekitar. Hingga akhirnya satu motor dari rombongan ditinggal di lokasi.
“Informasi tadi katanya juga kumpulnya di Pasar Demangan sebelum ke sini. Kumpul di titik demangan terus ke sini. Ribut di sini. Satu motor ditinggal takut ini kan ditinggal aja. Digeletak aja, langsung lari,” ungkapnya.
Baca Juga: Terbongkar! Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil Kantongi 12 Temuan Tragedi Kanjuruhan
3. Terlibat Keributan Lain
Rombongan diduga suporter ini juga terlibat perselisihan lain. Tepatnya di daerah Jombor, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Setelahnya, sebanyak empat orang diamankan.
Kapolsek Mlati Kompol Andhies F Utomo mengungkapkan ada perselisihan rombongan suporter dari Solo yang akan menonton pertandingan di Magelang.
Baca Juga: TPF Aremania Sebut Tragedi Kanjuruhan sebagai Pembunuhan Massal!
4. Tidak Terdapat Korban Jiwa
Dalam peristiwa itu, tak ada korban jiwa maupun kontak fisik antar rombongan suporter dan warga. Namun, kerugian material dialami oleh pemilik warung kopi lantaran ada beberapa barangnya yang pecah.
Polda DIY juga memastikan bahwa tak ada korban meninggal dalam peristiwa kericuhan rombongan diduga suporter tersebut. Pihaknya bahkan telah memeriksa ke berbagai rumah sakit yang ada.
“Saya sendiri sudah mengecek ke beberapa rumah sakit, dan dari humas rumah sakit yang saya cek itu menyatakan tidak ada korban atau tidak ada yang meninggal dunia karena peristiwa tadi siang,” katanya.
5. Wali Kota Solo Minta Maaf
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kecewa dan menyayangkan peristiwa yang terjadi di Sleman, Yogyakarta kemarin. Gibran pun dengan tegas meminta maaf kepada warga Yogyakarta yang merasa tidak nyaman dengan kejadian kemarin.
“Yang jelas saya memohon maaf yang sebesar-besarnya untuk warga Jogja yang mungkin kemarin merasa tidak nyaman atas kejadian ini,” terang Gibran.
Baca Juga: Tewaskan Ratusan Suporter, Exco PSSI Klaim Tragedi Kanjuruhan adalah Takdir Tuhan
Putra sulung Presiden Jokowi bertanggung jawab penuh apabila ada kerusakan-kerusakan atau hal-hal yang lain.
“Kemarin saya sudah koordinasi dengan manajemen Persis, saya sudah komunikasi dengan Kevin Nugroho (petinggi Persis). Sudah kita identifikasi ada beberapa tempat atau warung juga ada kerusakan kecil, itu nanti jadi tanggung jawab kami juga,” ungkap dia.
“Nanti kalau ada yang rusak-rusak lagi, laporkan saya. Kami siap bertanggung jawab,” papar Gibran.