Karanganyar, berifakta.com – Bupati Karanganyar Juliyatmono menjadi buah bibir di media sosial usai meminta warganya tak perlu pusing memikirkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar.
Pernyataan itu ia sampaikan ketika memberi sambutan di pementasan wayang kulit. Video ini kemudian viral setelah diunggah akun Instagram @undercover.id seperti dilihat Senin (12/9).
Baca Juga: Bayi Dinamai Perdi Sambo, Ortu Ingin Anaknya jadi Jenderal
Berikut ini sambutan Juliyatmono yang disampaikan dalam bahasa Jawa dan sudah diterjemahkan ke bahasa indonesia.
“Apalagi Pemerintah ini berencana menaikkan harga Pertalite apa gimana gitu. Naik biarin tidak naik juga biarin. Bukankah kemarin (harga BBM juga pernah naik) masih bisa beli. Tak perlu ditanggapi pusing-pusing. Tidak punya uang ya tidak usah pergi, enak buka. Tidur di rumah sambil dengarkan musik campur sari. Lapar langsung mandi,” ucap Bupati Juliyatmono.
Baca Juga: Sandiaga Uno Mau Nyapres 2024, Dasco Ungkap soal Etik dan Moral
Pernyataan Bupati Karanganyar perihal ‘lapar langsung mandi’ ini pun viral. Bahkan kalimat itu banyak dijadikan tulisan kaos di masyarakat setempat.
Sementara itu, menanggapi video viral dirinya, Juliyatmono mengaku spontan menyampaikan hal tersebut.
Baca Juga: Bikin Heboh, Apakah Sosok Hacker Bjorka Orang Indonesia?
Dirinya hanya ingin memberikan motivasi dan semangat pada masyarakat untuk tetap optimis apapun kondisinya.
Sejumlah warganet ini pun langsung membanjiri postingan @undercover.id ini. Sebagian besar netizen mengkritik pernyataan Bupati Karanganyar ini.
“Kan pergi mau nyari nafkah pak..bukan holiday,” tulis akun @risky**.
Baca Juga: Sebuah Unit Mobil Sedan Terbakar di Karawang
“Kalau tidak punya uang ya ga usah makan. Sama aja kaya gtu pak. Kalo gtu sama aja nyuruh kita mati kelaparan pak. Pejabat ga kompeten 😢,” kata akun @andri**.
“Bapak juga kalo ndak punya solusi buat masyarakatnya lebih baik mundur,” ujar @pebri**.
“Sekelas bupati menyelesaikan jawabannya sprt ini…saya juga bisa jadi bupati pak,” kata akun @auza**.
“Ente kadang-kadang ente🥴,” kata @ael**.