By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Berifakta.comBerifakta.com
  • News
    • Politik
    • Peristiwa
    • Pemerintah
    • Internasional
  • Regional
    • Jawa Barat
      • Cirebon
      • Indramayu
      • Purwakarta
      • Bandung Raya
    • Yogyakarta
    • Jawa Timur
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
  • Olahraga
    • Bola
    • Bulutangkis
  • Hiburan
    • Film
    • Musik
    • Seleb
  • Lifestyle
    • Health
    • Trends
  • Kolom
    • Opini
    • Khazanah
  • Job Vacancy
Cari
Health
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
Entertainment
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
© 2022 berifakta.com - All Rights Reserved.
Reading: Serial Kelas Multikulturalisme di Asia HI UMM: Akademisi UPI Tegaskan Urgensi Pendidikan Multikultural untuk Resolusi Konflik
Share
Sign In
Notification Show More
Latest News
FEMA IPB dan China Agricultural University Temui Menteri Koperasi, Bahas Kolaborasi Koperasi Desa dan Rural CEO
18 Desember, 2025
Serial Kelas Multikulturalisme di Asia HI UMM: Akademisi UPI Tegaskan Urgensi Pendidikan Multikultural untuk Resolusi Konflik
18 Desember, 2025
Serial Kuliah Eurasia 2025: Kupas Peran Vital Bahasa dalam Diplomasi dan Pemahaman Budaya di Kawasan Eurasia
18 Desember, 2025
IPB University Terima Kunjungan Delegasi China Agricultural University, Bahas Kerjasama Riset Transformasi Pedesaan
17 Desember, 2025
FEMA IPB Ajak Delegasi China Agricultural University Lakukan Pra Riset Transformasi Pedesaan di Desa Setu
17 Desember, 2025
Aa
Berifakta.comBerifakta.com
Aa
  • News
  • Regional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Kolom
  • Job Vacancy
Cari
  • News
    • Politik
    • Peristiwa
    • Pemerintah
    • Internasional
  • Regional
    • Jawa Barat
    • Yogyakarta
    • Jawa Timur
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
  • Olahraga
    • Bola
    • Bulutangkis
  • Hiburan
    • Film
    • Musik
    • Seleb
  • Lifestyle
    • Health
    • Trends
  • Kolom
    • Opini
    • Khazanah
  • Job Vacancy
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
© 2022 berifakta.com - All Rights Reserved.
Berifakta.com > Regional > Jawa Timur > Malang > Serial Kelas Multikulturalisme di Asia HI UMM: Akademisi UPI Tegaskan Urgensi Pendidikan Multikultural untuk Resolusi Konflik
Malang

Serial Kelas Multikulturalisme di Asia HI UMM: Akademisi UPI Tegaskan Urgensi Pendidikan Multikultural untuk Resolusi Konflik

Redaksi
Redaksi 18 Desember, 2025
Share
3 Min Read

MALANG, Berifakta.com – Masyarakat multikultural ibarat pisau bermata dua: di satu sisi merupakan kekayaan, di sisi lain menyimpan potensi risiko seperti intoleransi, polarisasi politik, hingga disintegrasi bangsa. Menjawab tantangan ini, pendidikan resolusi konflik yang berbasis pada pemahaman multikultural dan prinsip Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI) menjadi langkah preventif yang paling realistis.

Gagasan ini ditegaskan oleh Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si., dalam kelas Multikulturalisme di Asia yang bertajuk “The Education of Conflict Resolution in a Multicultural Society”. Kelas ini merupakan sebuah program kolaborasi antara Prodi Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan Eurasia Foundation.

Menurut Prof. Elly, pendidikan multikultural adalah pondasi utama, yakni sebuah pendekatan pendidikan yang secara esensial menghargai perbedaan. Jika setiap individu mampu menghargai perbedaan, maka sikap toleransi akan tumbuh secara alami. Ia memaparkan bahwa pemahaman ini harus diterapkan dalam berbagai tingkatan, mulai dari lingkup lokal, nasional, hingga global.

Secara khusus, ia menyoroti kekayaan Indonesia yang luar biasa. “Indonesia memiliki keberagaman yang berpotensi menjadi sebuah kekayaan jika dapat dimanfaatkan dengan baik,” ungkap Prof. Elly. Ia merujuk pada fakta bahwa Indonesia terdiri lebih dari 17.000 pulau, 1.340 suku bangsa, dan ribuan bahasa lokal. Namun, ia mengingatkan, jika aset ini tidak dikelola melalui pendidikan yang berkualitas, keberagaman justru bisa menjadi ancaman.

Pada tahap inilah kampus memegang peranan vital sebagai “miniatur keberagaman dunia” dan saluran sosialisasi nilai-nilai inklusif. Sayangnya, institusi pendidikan di Indonesia masih dibayangi oleh tantangan serius.

“Terdapat tiga ‘dosa besar’ pendidikan Indonesia yang hingga kini belum terselesaikan, antara lain: masih adanya intoleransi di lingkungan peserta didik, maraknya perundungan (bullying), hingga eksistensi kekerasan seksual dan penyalahgunaan narkotika,” urai Prof. Elly secara gamblang.

Untuk mengatasi “dosa-dosa” tersebut, ia mendorong mahasiswa untuk menjadi agen perubahan. Mahasiswa perlu secara aktif memahami potensi konflik akibat keberagaman, mempraktikkan manajemen konflik sejak dini, dan menguasai teknik resolusi konflik yang konstruktif. Implementasi Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021, menurutnya, adalah salah satu langkah konkret negara untuk memastikan lingkungan pendidikan aman dari kekerasan seksual, sejalan dengan semangat GEDSI.

Sebagai penutup, Prof. Elly menawarkan langkah-langkah strategis yang dapat ditempuh oleh institusi pendidikan tinggi untuk menjadi pelopor kampus damai.

“Ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh kampus. Mulai dari melembagakan pendidikan resolusi konflik ke dalam kurikulum, mengembangkan ruang partisipasi mahasiswa secara aktif, hingga menjalin kerjasama strategis dengan pihak luar untuk memperkaya wawasan multikultural,” pungkasnya di akhir sesi kelas. (*)

Redaksi 18 Desember, 2025
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Share
Previous Article Serial Kuliah Eurasia 2025: Kupas Peran Vital Bahasa dalam Diplomasi dan Pemahaman Budaya di Kawasan Eurasia
Next Article FEMA IPB dan China Agricultural University Temui Menteri Koperasi, Bahas Kolaborasi Koperasi Desa dan Rural CEO
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ikuti Kami

235.3k Followers Like
69.1k Followers Follow
11.6k Followers Pin
56.4k Followers Follow
136k Subscribers Subscribe
4.4k Followers Follow

Berita Lainnya

FEMA IPB dan China Agricultural University Temui Menteri Koperasi, Bahas Kolaborasi Koperasi Desa dan Rural CEO
News 18 Desember, 2025
Serial Kelas Multikulturalisme di Asia HI UMM: Akademisi UPI Tegaskan Urgensi Pendidikan Multikultural untuk Resolusi Konflik
Malang 18 Desember, 2025
Serial Kuliah Eurasia 2025: Kupas Peran Vital Bahasa dalam Diplomasi dan Pemahaman Budaya di Kawasan Eurasia
Malang News 18 Desember, 2025
IPB University Terima Kunjungan Delegasi China Agricultural University, Bahas Kerjasama Riset Transformasi Pedesaan
News 17 Desember, 2025

Berita Lainnya

MalangNews

Serial Kuliah Eurasia 2025: Kupas Peran Vital Bahasa dalam Diplomasi dan Pemahaman Budaya di Kawasan Eurasia

18 Desember, 2025
Malang

Bedah Identitas Maritim Indonesia, Dosen HI UMM Raih Penghargaan Disertasi Terbaik di Taiwan

7 Desember, 2025
MalangPendidikan

Prof. Chung Jon-Koon Tekankan Urgensi Komunitas Baru yang Menerima Perubahan dan Keberagaman

22 November, 2025
Malang

Bahas Multikulturalisme di Asia, Dosen HI UMM Sebut Inklusi, Integrasi Sosial, dan Dialog Antarbudaya Jadi Kunci

12 November, 2025
Show More
Berifakta.comBerifakta.com
Follow US

© 2022 berifakta.com - All Rights Reserved.

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?