Berifakta.com – Peluncuran operasional kereta cepat Whoosh yang menghubungkan Jakarta dengan Bandung memberi momentum bagi Kota Bandung untuk merefleksikan dan meningkatkan sistem transportasi publiknya. Pada tanggal 24 September, Rapat Pembahasan Daerah (Raperda) di Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, memfokuskan diskusi ini. Dengan Ketua DPRD Bandung, Pak Tedy Rusmawan, memimpin acara, Bandung menargetkan transformasi signifikan dalam transportasi kota.
KCIC saat ini mempersembahkan Whoosh Experience Program, di mana masyarakat dapat merasakan sensasi Kereta Cepat Jakarta Bandung tanpa biaya. Program tiket gratis ini berlangsung dari 3 hingga 7 Oktober 2023, dengan pemesanan dibuka sejak 2 Oktober 2023. Inisiatif ini merupakan respons atas arahan Presiden RI Joko Widodo saat meresmikan Kereta Cepat Whoosh di Stasiun Halim pada 2 Oktober 2023.
Dalam Raperda, Pak Tedy Rusmawan menekankan pentingnya integrasi antara angkot dan bus untuk mengatasi kemacetan di Bandung. “Sejalan dengan pertumbuhan populasi, kami di DPRD Bandung berkomitmen meningkatkan kualitas dan efisiensi transportasi publik,” tegasnya.
Kang Yogi Gustaman, bakal calon legislatif DPRD Kota Bandung dan Ketua PKS Preneur Bandung, menambahkan pandangan tentang generasi muda. Menurut Kang Yogi, yang juga aktif mendorong wirausaha dan digital marketing melalui PKS Preneur, transportasi efisien dan terjangkau merupakan hak generasi muda. “Kami ingin suara kami mendapat perhatian dalam kebijakan transportasi kota, juga dalam hal ini Bandung bisa atasi macet dan bisa optimalisasi transportasi publik dengan semangat #BandungBisaan” ucapnya.
Selain itu, banyak warga Bandung mengungkapkan kekhawatiran tentang kemudahan membeli kendaraan, terutama sepeda motor, berkat skema cicilan yang menarik. Fenomena ini berkontribusi pada kepadatan kendaraan di kota, dengan banyak rumah memiliki lebih dari satu kendaraan.
Baca Juga: Kisah Perempuan Cirebon yang Sukses Rintis Bisnis Skincare dari Rumah
Sebagai solusi, Raperda menyarankan pembuatan lahan parkir terpusat untuk wisatawan, sehingga mereka lebih memilih transportasi publik saat berkeliling kota. Pendekatan ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya transportasi publik.
Dengan dukungan dari pemimpin seperti Pak Tedy Rusmawan dan tokoh muda Kang Yogi Gustaman, Bandung diharapkan bergerak menuju era transportasi yang lebih cerah dan inklusif. Ditambah dengan semangat #BandungBisaan, momentum ini menjadi kesempatan emas bagi Bandung untuk bisa atasi kemacetan dan bisa mengoptimalkan transportasi publik.