Purwakarta, berifakta.com – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Purwakarta menggelar pelatihan Unplugged Coding berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) bagi guru sekolah dasar. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), yang bertujuan memberikan pemahaman dan keterampilan dasar mengenai pengenalan coding secara sederhana tanpa memerlukan perangkat komputer (unplugged). Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk menunjukkan penerapan coding dalam berbagai mata pelajaran melalui pendekatan STEAM.
Ketua panitia, Fitri Nuraeni, M.Pd., dalam laporannya menjelaskan bahwa pelatihan ini dilatarbelakangi oleh kewajiban pengenalan coding di tingkat sekolah dasar yang mulai diberlakukan. Namun, implementasi pengenalan coding masih menghadapi berbagai kendala, di antaranya adalah kurangnya pemahaman guru mengenai konsep coding dan keterbatasan fasilitas pendukung. “Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan gambaran kepada guru SD bahwa coding dapat diperkenalkan dengan cara yang sederhana, menyenangkan, dan tanpa harus menggunakan komputer. Guru juga dapat mengintegrasikan konsep ini ke dalam berbagai mata pelajaran melalui pendekatan STEAM,” ujar Fitri.
Pelatihan ini kemudian dibuka secara resmi oleh Direktur UPI Kampus Purwakarta, setelah sambutan dari Ketua Program Studi PGSD.

Baca Juga : Ustadz Adi Hidayat Jadi Dosen UPI, Perkuat Kajian Linguistik
Pada sesi inti, Liptia Venica, S.T., M.T., dosen Prodi Mekatronika dan Kecerdasan Buatan, bersama dengan Alfiana Nurussama, M.Pd., dosen PGSD, serta mahasiswa PGSD, memperkenalkan dasar-dasar coding dan computational thinking melalui metode learning by doing. Peserta pelatihan diajak untuk berlatih secara langsung dengan berbagai aktivitas, seperti permainan teka-teki, menyusun algoritma, hingga membuat program robot pembuat roti lapis, sebagai bentuk penerapan computational thinking.
Selanjutnya, Nenden Permas Hikmatunisa, M.Pd., M.A., mengulas keterkaitan antara coding dengan pendekatan STEAM dan melanjutkan dengan praktik penerapan coding dalam berbagai mata pelajaran SD. Para peserta diberi kesempatan untuk mencoba berbagai aktivitas kreatif, seperti coding bangun datar dua dimensi, coding perkalian, coding ekosistem, hingga kegiatan meronce berdasarkan kode bilangan biner.
Baca Juga : UMM Cetak Pemimpin Muda yang Peduli Lingkungan
Pelatihan ini mendapat sambutan positif dari para peserta yang mengaku memperoleh wawasan baru dan inspirasi untuk mengembangkan pembelajaran di kelas. “MasyaAllah, materi yang disampaikan luar biasa bagi saya yang masih sangat awam dalam dunia coding. Melalui kegiatan ini, saya mendapatkan banyak pengetahuan baru beserta contoh-contoh penerapannya di sekolah,” ungkap salah satu peserta dengan penuh antusias.
Peserta lainnya menambahkan bahwa pelatihan ini sangat relevan dengan konsep Deep Learning yang saat ini tengah digencarkan, karena memberikan pengalaman belajar yang mindful, meaningful, dan joyful. Banyak guru berharap kegiatan serupa dapat kembali dilaksanakan di masa mendatang.
Baca Juga : 40% APBD untuk Pegawai, Pelayanan Publik Cirebon Dipertanyakan
Pelatihan ini berhasil memberikan pemahaman baru bagi para guru SD tentang pentingnya pengenalan coding sejak dini. Melalui pendekatan STEAM, para peserta tidak hanya belajar mengenai coding, tetapi juga bagaimana menerapkannya secara kreatif dalam pembelajaran sehari-hari. Kegiatan ini diharapkan dapat membuka wawasan baru dalam dunia pendidikan, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat.