By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Berifakta.comBerifakta.com
  • News
    • Politik
    • Peristiwa
    • Pemerintah
    • Internasional
  • Regional
    • Jawa Barat
      • Cirebon
      • Indramayu
      • Purwakarta
      • Bandung Raya
    • Yogyakarta
    • Jawa Timur
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
  • Olahraga
    • Bola
    • Bulutangkis
  • Hiburan
    • Film
    • Musik
    • Seleb
  • Lifestyle
    • Health
    • Trends
  • Kolom
    • Opini
    • Khazanah
  • Job Vacancy
Cari
Health
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
Entertainment
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
© 2022 berifakta.com - All Rights Reserved.
Reading: Pakar Budaya Jepang dari UPI: Nilai Moral dan Kompetensi Jepang Dapat Dijadikan Contoh Teladan
Share
Sign In
Notification Show More
Latest News
Penggagas Data Desa Presisi Resmi Jadi Anggota Baru Forum Masyarakat Statistik
10 September, 2025
Perkuat Mutu dan Citra Pendidikan, PUI Cirebon Selenggarakan Workshop Strategi Marketing Sekolah
8 September, 2025
Faris dan Risma Terbitkan Buku Tangis Sunyi Palestina: Sebuah Jihad Intelektual
5 September, 2025
Menag Minta Maaf, Pengamat Pendidikan Ingatkan Tugas Negara Mengangkat Martabat Guru
5 September, 2025
Jawab Tantangan Zaman, Manajemen Reputasi Digital Wajib Dikelola
21 Agustus, 2025
Aa
Berifakta.comBerifakta.com
Aa
  • News
  • Regional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Kolom
  • Job Vacancy
Cari
  • News
    • Politik
    • Peristiwa
    • Pemerintah
    • Internasional
  • Regional
    • Jawa Barat
    • Yogyakarta
    • Jawa Timur
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
  • Olahraga
    • Bola
    • Bulutangkis
  • Hiburan
    • Film
    • Musik
    • Seleb
  • Lifestyle
    • Health
    • Trends
  • Kolom
    • Opini
    • Khazanah
  • Job Vacancy
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
© 2022 berifakta.com - All Rights Reserved.
Berifakta.com > News > Pakar Budaya Jepang dari UPI: Nilai Moral dan Kompetensi Jepang Dapat Dijadikan Contoh Teladan
News

Pakar Budaya Jepang dari UPI: Nilai Moral dan Kompetensi Jepang Dapat Dijadikan Contoh Teladan

Redaksi
Redaksi 4 November, 2024
Share
2 Min Read

MALANG, Berifakta.com – Keberhasilan Jepang sebagai negara maju tidak hanya didorong oleh kemajuan teknologi, namun juga oleh sistem pendidikan yang membangun kompetensi komunikasi, kolaborasi, dan moralitas yang kuat. Pengantar tersebut disampaikan oleh Dianni Risda, M.Ed. dalam kelas Multikulturalisme di Asia yang bertajuk “The Education of Foreign Language and Intercultural Understanding”. Kelas ini merupakan hasil kolaborasi Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan Eurasia Foundation dalam rangkaian Eurasia Lecture Series.

Pendidikan moral di Jepang, yang dikenal sebagai Dotoku Kyoiku, telah menjadi bagian penting dari sistem pendidikan mereka. Di masa lalu, prinsip-prinsip ini diterapkan melalui hanko, sekolah khusus untuk anak-anak samurai. Di hanko, Jugaku (ajaran Konfusianisme) diajarkan untuk mempertahankan eksistensi samurai, menanamkan nilai etika, tata krama, dan rasa hormat kepada yang lebih tua, serta dedikasi terhadap pimpinan. “Masyarakat Jepang sangat antusias dalam belajar karena mereka percaya bahwa ilmu pengetahuan adalah kunci untuk kehidupan yang baik,” terang Dianni.

Moralitas di kalangan samurai yang dikenal sebagai “Yumi ya no michi” atau “jalan busur dan anak panah” terbentuk sejak zaman Kamakura dan diperkuat pada zaman Edo dengan pengaruh Konfusianisme, terutama Neo-Konfusianisme. Prinsip-prinsip ini menuntut kesetiaan mutlak, pengorbanan, kehormatan, dan dedikasi penuh kepada tuan mereka, yang menjadi pilar spiritual dalam sistem feodal Jepang. Setelah periode Meiji, nilai-nilai ini diintegrasikan ke dalam moralitas nasional. Salah satu pepatah yang terkenal dari budaya samurai adalah “Bushido to iu wa shinu koto to mitsuketari” atau “Seorang Samurai rela mati demi tuannya.”

Terdapat tujuh prinsip dasar samurai yang diwariskan hingga kini dalam pendidikan moral: tidak mendurhakai yang lebih tua, tunduk kepada orang yang lebih tua, tidak berbohong, tidak bertindak pengecut, tidak menghina yang lemah, tidak makan di luar rumah, dan tidak berbicara dengan wanita di tempat terbuka.

Nilai-nilai ini menunjukkan bahwa pendidikan di Jepang tidak hanya mencakup aspek akademik, melainkan juga penanaman nilai moral yang dalam. “Jepang adalah contoh bagaimana pendidikan dapat membentuk karakter masyarakat dan mempertahankan tradisi luhur yang tetap relevan dalam kehidupan modern,” pungkas Dianni Risda. (*)

Redaksi 4 November, 2024
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Share
Previous Article Profesor dari Meiji University Tokyo Beri Mahasiswa HI UMM Perspektif Baru dalam Memahami Komunitas Global di Era Digital
Next Article Fathan Faris Saputro Terbitkan Buku “Kenapa Harus Berubah? Karena Tuhan Sesayang Itu”
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ikuti Kami

235.3k Followers Like
69.1k Followers Follow
11.6k Followers Pin
56.4k Followers Follow
136k Subscribers Subscribe
4.4k Followers Follow

Berita Lainnya

Penggagas Data Desa Presisi Resmi Jadi Anggota Baru Forum Masyarakat Statistik
News 10 September, 2025
Perkuat Mutu dan Citra Pendidikan, PUI Cirebon Selenggarakan Workshop Strategi Marketing Sekolah
Pendidikan 8 September, 2025
Faris dan Risma Terbitkan Buku Tangis Sunyi Palestina: Sebuah Jihad Intelektual
Khazanah 5 September, 2025
Menag Minta Maaf, Pengamat Pendidikan Ingatkan Tugas Negara Mengangkat Martabat Guru
Cirebon Pendidikan 5 September, 2025

Berita Lainnya

News

Penggagas Data Desa Presisi Resmi Jadi Anggota Baru Forum Masyarakat Statistik

10 September, 2025
Pendidikan

Perkuat Mutu dan Citra Pendidikan, PUI Cirebon Selenggarakan Workshop Strategi Marketing Sekolah

8 September, 2025
CirebonPendidikan

Menag Minta Maaf, Pengamat Pendidikan Ingatkan Tugas Negara Mengangkat Martabat Guru

5 September, 2025
News

Jawab Tantangan Zaman, Manajemen Reputasi Digital Wajib Dikelola

21 Agustus, 2025
Show More
Berifakta.comBerifakta.com
Follow US

© 2022 berifakta.com - All Rights Reserved.

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?