berifakta.com – Harus diakui bahwa Indonesia merupakan negara yang cukup sering mengganti kurikulum pembelajaran dengan seiringnya pergantian menteri. Hal ini membuat sekolah-sekolah di Indonesia harus mengikuti perubahan tersebut dan menggantinya dengan kurikulum terbaru, di antaranya adalah Kurikulum Merdeka Belajar.
Kurikulum ini dicetuskan oleh Mendikburistek, Nadiem Anwar Makarim, pada Februari 2022, program ini di buat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia.
Beberapa sekolah sudah menerapkan kurikulum merdeka belajar, salah satunya sekolah yang berada di kabupaten Purwakarta.
Baca Juga: Efektivitas Penerapan Kurikulum Merdeka pada SMA
Sekolah ini telah menerapkan kurikulum merdeka belajar sejak tahun ajaran 2022, tepatnya di bulan Juli. Beberapa guru berpendapat bahwa kurikulum ini efektif diterapkan pada peserta didik. Akan tetapi, dalam penerapan kurikulum merdeka disekolah ini masih banyak kekurangannya di antaranya :
- Guru-guru di sekolah ini merasakan bahwa mereka masih kurang dalam sosialisasi mengenai pergantian kurikulum merdeka belajar ini, sehingga guru-guru tersebut hanya bisa mencari tau secara mandiri melalui media internet.
- Penunjang pembelajaran berupa buku untuk siswa tidak disediakan oleh pihak sekolah. Para orang tua siswa harus membeli sendiri buku tersebut untuk anak-anaknya. Namun dari kekurangan tersebut terdapat beberapa kelebihannya juga, di antaranya para siswa dapat lebih mengeksplore bakat dan minat mereka sehingga para guru hanya memfasilitasinya saja. Selain itu, guru dan orang tua murid saling berkolaborasi dalam menunjang pembelajaran siswanya. Hal tersebut merupakan bentuk usaha dari guru dan orang tua murid.
Selain sudah menerapkan kurikulum merdeka, sekolah ini juga berkeinginan untuk menjadi sekolah penggerak. Akan tetapi, dalam hal persyaratan untuk menjadi sekolah penggerak belum terpenuhi, karena kepala sekolah yang menjabat saat ini akan berakhir masa jabatannya (pensiun).
Selain ingin menjadi sekolah penggerak, sekolah ini sudah memberi kesempatan kepada guru untuk mendaftar menjadi guru penggerak.
Baca Juga: Dosen UPI Purwakarta Perkenalkan Teknologi Robot untuk Anak-Anak di Lumajang
Namun, sangat disayangkan guru disekolah tersebut belum ada yang lolos. Tetapi hal itu tidak mengurangi semangat maupun niat sekolah tersebut untuk menjadi sekolah yang unggul dengan kurikulum terbaru.
Penulis: Freda Desfita Artanti dkk.
Penulis merupakan Mahasiswa PSTI 2021 Universitas Pendidikan Indonesia.