Kabupaten Bandung Barat, berifakta.com – Alih-alih mencegah bencana alam, satu rumah di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) malah tertimpa tembok antilongsor, Selasa (11/10/2022) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Akibatnya rumah tersebut rusak parah tertimpa Tembok Penahan Tanah (TPT) yang longsor diguyur hujan deras. Longsor TPT ini sepanjang 8 meter serta tinggi 5 meter ini menimbulkan kerusakan di bagian belakang rumah milik Yosman Efrizon (51), warga Kampung Ciharashas, RT 4 RW 6, Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah, KBB.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Duddy Prabowo mengungkapkan, penyebab longsornya TPT alias tembok antilongsor ini lantaran pondasinya terkikis air dari saluran irigasi di bagian bawah.
“Jadi di situ ada saluran irigasi yang melintasi TPT, karena terus-terusan terkikis akhirnya pondasinya rapuh dan tanahnya longsor,” kata Duddy.
Pemilik rumah mengaku mendengar suara gemuruh diikuti lantai yang bergetar. Tahu dalam kondisi bahaya, para penghuni langsung keluar rumah. Tak berselang lama, pondasi dan bangunan rumah bagian belakang pun amblas.
“Tetangga sekitar rumah juga mendengar dan merasakan ada getaran. Mereka langsung datang ke rumah tersebut dan membantu pemiliknya,” ujar Duddy.
Insiden ini juga mengaibatkan semua banguann rumah mengalami keretakan dengan kondisi rusak berat. Kini, delapan penghuni rumah sementara mengungsi ke rumah kerabat mereka.
“Jadi, kejadian longsor TPT ini hanya menyebabkan satu rumah rusak berat dan saat ini 8 jiwa harus diungsikan ke rumah saudaranya,” ucapnya.
Dari hasil assessment tim di lapangan, Duddy mengatakan, penghuni rumah membutuhkan pertolongan mendesak berupa logistik, paket sembako, peralatan dapur, matras, serta peralatan sekolah.
“Setelah kejadian itu, kami melakukan tindakan mendata dampak longsor dan mengimbau warga yang terdampak longsor agar selalu waspada karena rawan terjadi longsor susulan,” tandasnya.