JAKARTA, Berifakta.com – Budi Arie Setiadi menegaskan dirinya tidak terlibat dalam kasus mafia akses judi online. Dia merespons namanya yang muncul dalam dakwaan perkara tersebut dengan sikap tegas, tetapi santai.
“Gusti Allah mboten sare,” ujar Budi Arie dengan logat Jawa seraya tersenyum saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (21/5/2025).
Budi Arie enggan menanggapi lebih jauh soal kemungkinan pemanggilan kembali oleh Bareskrim Polri. Alih-alih menjelaskan panjang lebar, Menteri Koperasi itu memilih merespons santai.
“Lagu lama kaset rusak. Itu dikutip tuh. Lagu lama kaset rusak, dah,” ujarnya singkat.
Nama Budi Arie Disebut dalam Dakwaan
Nama Budi Arie mencuat dalam surat dakwaan kasus mafia akses judi online yang dibacakan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (145/2025).
Kasus ini menyeret empat terdakwa: Zulkarnaen Apriliantony, Adhi Kismanto, Alwin Jabarti Kiemas, dan Muhrijan alias Agus.
Dalam dakwaan, Budi Arie disebut-sebut terlibat dalam praktik pembagian jatah dari penjagaan situs judi online saat masih menjabat Menkominfo.
“Budi Arie disebut mendapat bagian sebesar 50 persen dari tarif Rp 8 juta per situs judi yang dijaga,” ucap jaksa saat membacakan dakwaan.
Namun, Budi Arie membantah keras semua tudingan tersebut.
Budi: Mereka Jual Nama Saya Supaya Laku
Budi Arie menegaskan dirinya tidak pernah menerima jatah apa pun terkait situs judi online. Ia justru merasa namanya dipakai oleh para terdakwa untuk memperlancar aksi mereka.
“Itu narasi jahat yang menyerang harkat dan martabat saya. Sama sekali tidak benar,” ujar Budi dalam pernyataan tertulis, Senin (19/5/2025).
Ia bahkan menyebut para terdakwa tidak akan berani menyampaikan hal itu kepadanya secara langsung.
“Mereka enggak pernah bilang ke saya, apalagi kasih jatah. Kalau berani, saya proses hukum,” ucapnya.
Mengaku Konsisten Perangi Situs Judol
Budi Arie menekankan bahwa selama menjabat Menkominfo, ia justru gencar memberantas situs judi online.
Dia meminta publik mengecek rekam jejak digitalnya sebagai bukti nyata. Ia juga membantah keras soal aliran dana.
“Justru saya yang paling keras soal situs judol itu. Fakta dan datanya jelas, bisa dicek,” tegasnya.
“Tidak ada aliran dana dari mereka ke saya. Ini yang paling penting dan sangat membuktikan,” imbuhnya.
Ia menduga, keterlibatan namanya dalam dakwaan hanya untuk memperkuat pengaruh para tersangka.
“Itu cuma cara mereka supaya jualan jatahnya laku. Jual nama menteri. Saya tidak tahu-menahu,” katanya.