KUNINGAN, Berifakta.com – Jauh menempuh studi di luar daerah, pulang kampung membawa ilmu yang bermanfaat. Itulah kalimat yang tepat menggambarkan sosok Nur Adilla mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Al-Multazam Kuningan.
Adilla, begitulah sapaannya, yang hobi menulis ini memilih jurusan tafsir Al-Qur’an. Adilla di mata teman-temannya memang dikenal sangat aktif mengikuti kegiatan organisasi, baik di dalam maupun luar kampus.
Di tahun 2020 awal, seluruh aktivitas kampus terhenti sementara waktu dan proses pembelajaran beralih secara daring. Adilla, seperti mayoritas mahasiswa lainnya memilih balik ke daerah asalnya di Bagan Asahan, Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara.
Merasa aktivitasnya yang dulu padat menjadi berkurang, Adilla mencari kesibukan lain dengan menghubungi kawan-kawan sedaerahnya. Dari sinilah mula-mula terbentuknya komunitas muslimah Ashabul Jannah Bagan Asahan.
“Ashabul Jannah maknanya para penghuni surga. Ada di Al-Qur’an surah Al-Ahqaf posisi paling bawah sebelah kanan,” ungkap Adilla sambil melafazkan ayatnya begitu mendetail, menunjukkan kemampuan hafalan Qur’annya.
Lahir dari keluarga religius, ayahnya seorang ustadz dan ibu yang visioner mencita-citakan anak-anaknya menjadi muslimah taat dan penghafal Al-Qur’an, rupanya terpatri kuat di dada Adilla. Terbukti, dari keinginannya yang begitu besar untuk mendakwahkan ayat-ayat suci Al-Qur’an ke berbagai tempat.
“Visi hidup saya, khoirunnas anfauhum linnas, bermanfaat buat umat di mana pun berada. Bagi saya, karena saya penghafal Al-Qur’an, maka harus mendakwahkan Al-Qur’an tersebut ke berbagai penjuru daerah,” tutur perempuan yang menjabat Wakil Ketua BEM STIQ Al-Multazam ini.
Terbentuknya komunitas Ashabul Jannah Bagan selain menjadi wujud kontribusinya di daerah, juga sebagai wadah bagi muslimah untuk memperdalam ilmu agama.
“Agar muslimah ini lebih terjaga dari pacaran, ikhtilat, khalwat, dan kami ingin para muslimah ini berdaya. Bukan identik dengan kelemahan, tapi bisa melakukan apapun dengan catatan bermanfaat untuk ummat,” jelas Adilla.
Komunitas ini juga memiliki panggilan khusus ke anggotanya yakni SJB. Singkatan dari Sahabat Jannah Bagan Asahan. Anggota aktif saat ini berjumlah 48 orang. Dari sejak berdiri sampai sekarang, sudah ada 10 event skala kecil dan besar yang digelar.
Hingga kini pun masih rutin seminggu sekali menggelar kajian khusus anggota di hari Minggu. Dokumentasi kegiatan dan informasi kajian Komunitas Ashabul Jannah Bagan dapat dilihat di akun instagram @ashabul_jnh.
Meski baru akan diwisuda 10 Desember mendatang dari STIQ Al-Multazam, Adilla sudah memiliki pengalaman sebagai juri nasional dalam Musabaqoh Hifzil Qur’an tahun ini. Ia berkesempatan dilantik langsung oleh MUI Labura, Kapolri, Bupati, dan Camat Labura.
Bahkan sejak Adilla ditarik bekerja di Pesantren Tahfizh Azhar Center, belum genap enam bulan ia sudah menduduki posisi penting sebagai Wakil Ketua Asrama. Hal itu berkat ketekunan dan kinerja baik Adilla selama bekerja. (gi)