JAKARTA, Berifakta.com – Marsekal Purn. Hadi Tjahjanto, Menko Polhukam yang baru dilantik, mengungkapkan bahwa Mahfud MD, pendahulunya, telah menitipkan tiga tugas krusial kepadanya. Hadi mengadakan kunjungan ke kediaman Mahfud MD di Patra, Jakarta Selatan pada Kamis (22/02/2024).
Tiga titipan tugas dari Mahfud antara lain (1) penagihan ke debitur dan obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), (2) penyelesaian pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat secara non-yudisial (3) mengawal revisi Undang-Undang Mahkamah Konstitusi.
“Beliau memberikan gambaran dan arahan yang sangat detail tentang permasalahan yang perlu saya lanjutkan, termasuk masalah BLBI, penyelesaian pelanggaran HAM secara non-yudisial, dan revisi UU MK,” kata Hadi, mengenai isi pertemuan tersebut.
Baca Juga: Presiden Jokowi Lantik Hadi Tjahjanto dan AHY sebagai Menteri dalam Kabinet Indonesia Maju
Hadi, yang hanya memiliki waktu delapan bulan hingga akhir periode pemerintahan Jokowi, menyatakan kesiapannya untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut.
“Saya akan mengikuti peta jalan yang sudah disiapkan, dan apa yang belum selesai nantinya akan dilanjutkan oleh pengganti saya,” ujarnya optimistis.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama sekitar 60 menit itu, Mahfud MD menyatakan kepercayaannya kepada Hadi untuk mengemban amanah sebagai Menko Polhukam.
“Saya yakin Pak Hadi bisa menjalankan tugas ini dengan baik, terlebih kami sudah sering berkoordinasi saat beliau masih Panglima TNI,” ungkap Mahfud.
Baca Juga: Mahfud MD Desak Audit Forensik Sirekap KPU
Selain masalah BLBI, revisi UU MK, dan kasus HAM berat, Hadi juga menyampaikan bahwa Mahfud telah memberikan gambaran detail mengenai berbagai isu penting yang selama ini menjadi fokus Kemenko Polhukam. Dengan arahan yang telah diberikan, Hadi optimistis dapat menuntaskan masalah-masalah tertunda hingga akhir masa jabatan Presiden Jokowi.
Kunjungan Hadi ke kediaman Mahfud merupakan bagian dari tradisi silaturahmi, yang juga diikuti dengan pertemuan Hadi dengan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf. Pertemuan ini menandai dimulainya babak baru kepemimpinan di Kemenko Polhukam, dengan harapan besar untuk penyelesaian berbagai isu strategis nasional.