Mamuju, berifakta.com – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sulawesi Barat (Sulbar) memberi keterangan soal gelaran Rapimnas yang dilaksanakan 15-17 Oktober 2022 di Ancol, Jakarta tak sah.
Ketua DPD GMNI Sulbar, Bayu, menjelaskan bahwa kegiatan itu kental dengan politik praktis.
“GMNI yang sah tidak pernah menyelenggarakan Rapimnas pada 15-17 Oktober di Taman Impian Jaya Ancol Provinsi DKI Jakarta,” ujar Bayu, Senin (17/10/2022).
Bayu menegaskan jika GMNI bukanlah organisasi partisan apalagi relawan politik yang bertindak untuk dukung-mendukung Capres-Cawapres.
Baca Juga: PA 212 Tunggu Arahan Habib Rizieq usai Anies Diusung NasDem
Sorotan itu sehubungan dengan Rapat Pimpinan Nasional XXII GMNI kubu Imanuel Cahyadi di Candi Bentar Hall, Ancol, Jakarta, Sabtu (15/10) yang dihadiri Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Bayu menyebutkan jika kelompok tersebut hanya mencoba merusak independensi GMNI.
Baca Juga: Hasto Ungkap PDIP yang Belum Bangun Koalisi untuk Pemilu 2024
“GMNI organisasi perjuangan dan organisasi kader yang independen, jelas bukan alat untuk politik praktis,” jelasnya.
Ia mempertanyakan sikap Persatuan Alumni (PA) GMNI terkait beredarnya dukungan terhadap agenda Rapimnas kubu Imanuel, yang mengundang salah satu Capres yang notabene kental muatan politik praktis.
Baca Juga: Kapolsek dan Kompi Brimob Karossa Sigap Bantu Warga Hadapi Banjir
Bayu juga menilai tindakan PA GMNI mencederai semangat perjuangan ideologis dalam kerangka negara hukum.
“Kami meminta PA GMNI melakukan klarifikasi karena berpotensi merendahkan dan mencoreng nama besar GMNI,” kunci Bayu.
Lihat Juga: Sandiaga Uno Diminta Fokus di Menparekraf, Capres Gerindra Prabowo