By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Berifakta.comBerifakta.com
  • News
    • Politik
    • Peristiwa
    • Pemerintah
    • Internasional
  • Regional
    • Jawa Barat
      • Cirebon
      • Indramayu
      • Purwakarta
      • Bandung Raya
    • Yogyakarta
    • Jawa Timur
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
  • Olahraga
    • Bola
    • Bulutangkis
  • Hiburan
    • Film
    • Musik
    • Seleb
  • Lifestyle
    • Health
    • Trends
  • Kolom
    • Opini
    • Khazanah
  • Job Vacancy
Cari
Health
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
Entertainment
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
© 2022 berifakta.com - All Rights Reserved.
Reading: Antropolog University of Auckland: K-Pop Bukan Sekadar Budaya
Share
Sign In
Notification Show More
Latest News
Penggagas Data Desa Presisi Resmi Jadi Anggota Baru Forum Masyarakat Statistik
10 September, 2025
Perkuat Mutu dan Citra Pendidikan, PUI Cirebon Selenggarakan Workshop Strategi Marketing Sekolah
8 September, 2025
Faris dan Risma Terbitkan Buku Tangis Sunyi Palestina: Sebuah Jihad Intelektual
5 September, 2025
Menag Minta Maaf, Pengamat Pendidikan Ingatkan Tugas Negara Mengangkat Martabat Guru
5 September, 2025
Jawab Tantangan Zaman, Manajemen Reputasi Digital Wajib Dikelola
21 Agustus, 2025
Aa
Berifakta.comBerifakta.com
Aa
  • News
  • Regional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Kolom
  • Job Vacancy
Cari
  • News
    • Politik
    • Peristiwa
    • Pemerintah
    • Internasional
  • Regional
    • Jawa Barat
    • Yogyakarta
    • Jawa Timur
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Keuangan
  • Olahraga
    • Bola
    • Bulutangkis
  • Hiburan
    • Film
    • Musik
    • Seleb
  • Lifestyle
    • Health
    • Trends
  • Kolom
    • Opini
    • Khazanah
  • Job Vacancy
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
© 2022 berifakta.com - All Rights Reserved.
Berifakta.com > Regional > Jawa Timur > Malang > Antropolog University of Auckland: K-Pop Bukan Sekadar Budaya
Malang

Antropolog University of Auckland: K-Pop Bukan Sekadar Budaya

Redaksi
Redaksi 14 Agustus, 2024
Share
2 Min Read

MALANG, Berifakta.com – Dalam beberapa dekade terakhir, K-Pop telah bertransformasi dari fenomena lokal Korea Selatan menjadi kekuatan budaya global yang tak terbendung. Fenomena ini tidak hanya mengubah lanskap musik internasional, melainkan juga membawa dampak yang signifikan pada ekonomi, diplomasi budaya, dan identitas nasional Korea Selatan.

Demikian pengantar yang disampaikan oleh Dr. Sunhee Koo, seorang antropolog dari University of Auckland, dalam kelas Kajian Kawasan Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kelas ini merupakan hasil kerjasama Prodi HI UMM dengan University of Auckland’s Strategic Research Institute (SRI) for Korean Studies yang turut didukung oleh Kementerian Pendidikan Republik Korea.

Dalam kelas yang bertajuk “K-Pop, Technology, Power, and Agency” ini, Dr. Sunhee Koo mengungkapkan bahwa terdapat beragam faktor yang berkontribusi pada kesuksesan global K-Pop. Salah satu faktor utama adalah peran teknologi dan media sosial dalam penyebaran dan popularitas K-Pop di seluruh dunia.

“Teknologi, khususnya platform media sosial seperti YouTube, Twitter, dan TikTok, telah memainkan peran krusial dalam memfasilitasi interaksi langsung antara idola K-Pop dan penggemar global mereka,” jelas Dr. Koo. “Hal ini tidak hanya memperluas jangkauan K-Pop, melainkan juga menciptakan komunitas penggemar yang sangat aktif dan terhubung secara global.”

Lebih lanjut, Dr. Koo membahas dampak ekonomi yang signifikan dari fenomena K-Pop. “K-Pop telah menjadi salah satu ekspor budaya terbesar Korea Selatan, menghasilkan miliaran dolar setiap tahunnya melalui penjualan musik, merchandise, dan pariwisata,” jelasnya.

Menutup diskusinya, Dr. Koo menekankan bahwa hal tersebut hanyalah gunung es dari fenomena K-Pop dalam lanskap hubungan internasional dan studi kawasan. “K-Pop bukan hanya tentang musik dan hiburan. Ini adalah fenomena kompleks yang mencerminkan dinamika globalisasi, kekuasaan budaya, dan identitas nasional di era digital,” pungkasnya. (*)

TAGGED: HI UMM, Universitas Muhammadiyah Malang
Redaksi 14 Agustus, 2024
Share this Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link
Share
Previous Article Santri SDIT Al-Multazam Raih Perunggu di Ajang OSN Nasional
Next Article Singgung Gerakan Digital, Antropolog University of Auckland Jabarkan Aktivisme Fandom K-Pop ke Mahasiswa Prodi HI UMM
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ikuti Kami

235.3k Followers Like
69.1k Followers Follow
11.6k Followers Pin
56.4k Followers Follow
136k Subscribers Subscribe
4.4k Followers Follow

Berita Lainnya

Penggagas Data Desa Presisi Resmi Jadi Anggota Baru Forum Masyarakat Statistik
News 10 September, 2025
Perkuat Mutu dan Citra Pendidikan, PUI Cirebon Selenggarakan Workshop Strategi Marketing Sekolah
Pendidikan 8 September, 2025
Faris dan Risma Terbitkan Buku Tangis Sunyi Palestina: Sebuah Jihad Intelektual
Khazanah 5 September, 2025
Menag Minta Maaf, Pengamat Pendidikan Ingatkan Tugas Negara Mengangkat Martabat Guru
Cirebon Pendidikan 5 September, 2025

Berita Lainnya

Malang

UMM Latih Puluhan Juru Sembelih Halal

21 Agustus, 2025
Malang

Mahasiswa HI UMM Debat Sengit Isu India-Pakistan hingga Perang Dagang AS-Tiongkok dalam Praktikum Press Conference

6 Agustus, 2025
Malang

Ketika Teori Bertemu Festival: ‘Atmospheral’ UMM Sulap Praktikum Akhir Jadi Spektakel Budaya

6 Agustus, 2025
Malang

Setelah Sidang MOIC, Mahasiswa HI UMM Langsung Belajar Diplomasi Meja Makan

5 Juli, 2025
Show More
Berifakta.comBerifakta.com
Follow US

© 2022 berifakta.com - All Rights Reserved.

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Kirim Tulisan

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?