MALANG, Berifakta.com – Suasana Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Senin pagi, 11 Agustus 2025, terasa berbeda. Ratusan mahasiswa baru berseragam rapi memenuhi aula utama, wajah mereka memancarkan semangat sekaligus rasa penasaran. Mereka adalah peserta Pelatihan Pembentukan Kepribadian dan Kepemimpinan (P2KK) Batch 4 yang siap memulai perjalanan pembinaan diri selama enam hari penuh, dari 11 hingga 16 Agustus 2025.
Sebanyak 315 mahasiswa baru angkatan 2025 dari seluruh fakultas di UMM hadir sebagai peserta. Kegiatan ini bukan sekadar program penyambutan, tetapi merupakan bagian dari tradisi panjang UMM dalam membentuk generasi muda yang unggul, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman dengan landasan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Acara pembukaan berlangsung khidmat, dihadiri langsung oleh Wakil Rektor IV UMM, Dr. Salis Yuniardi, M.Psi., beserta jajaran pimpinan Pusdiklat. Kepala Pusdiklat UMM, Zen Amiruddin, dalam sambutannya menegaskan bahwa P2KK dirancang untuk lebih dari sekadar memberikan wawasan. Program ini, menurutnya, adalah ladang latihan untuk membentuk kebiasaan baik yang akan mengakar dalam kepribadian mahasiswa.
“Tujuan P2KK adalah membangun karakter mahasiswa yang berintegritas, berlandaskan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Menjadi orang baik perlu latihan, dan di P2KK hal-hal kecil dipupuk untuk menjadi kebiasaan baik yang dapat membantu proses pembentukan karakter,” jelas Zen dengan nada penuh keyakinan.
Tak hanya memberikan motivasi, Dr. Salis Yuniardi juga menghadirkan perumpamaan yang membekas di benak para peserta. Ia menggambarkan pembentukan karakter seperti proses mengubah besi menjadi baja.
“Baja lebih mahal daripada besi, dan tidak ada besi yang tiba-tiba jadi baja. Perlu penempaan, dipanaskan, dibakar, dan melalui proses berat lainnya. Begitu juga manusia, untuk menjadi pribadi tangguh dan bernilai, dibutuhkan kesabaran dan kemauan menjalani proses,” tuturnya.
Ia juga mengajak para mahasiswa baru untuk bersyukur menjadi bagian dari UMM yang telah menorehkan banyak prestasi.
“UMM adalah kampus Muhammadiyah terbaik, dengan 38 program studi yang rata-rata berakreditasi unggul dan internasional. Ini adalah kebanggaan dan rasa syukur yang harus diiringi dengan kesungguhan untuk berproses, berkembang, dan berprestasi,” tambahnya.
P2KK UMM sendiri telah lama dikenal sebagai salah satu program pembinaan mahasiswa baru yang paling komprehensif di Indonesia. Dalam kurun waktu enam hari, para peserta akan mengikuti rangkaian kegiatan yang meliputi pembekalan nilai-nilai keislaman, kepemimpinan, penguatan etika, manajemen waktu, kerja sama tim, hingga simulasi pemecahan masalah.
Selain itu, interaksi intensif antar mahasiswa dari berbagai fakultas diharapkan dapat menumbuhkan rasa persaudaraan lintas jurusan. Dengan begitu, jaringan pertemanan yang kuat akan terbentuk sejak awal perkuliahan, menjadi modal sosial penting untuk kehidupan akademik dan organisasi di kampus.
Bagi UMM, P2KK bukan sekadar agenda rutin tahunan. Program ini adalah fondasi pembentukan mahasiswa agar tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kokoh secara moral dan berdaya saing global. Dengan menggabungkan materi kepemimpinan, spiritualitas, dan keterampilan sosial, UMM berharap lulusannya kelak menjadi agen perubahan yang membawa manfaat bagi masyarakat.
Pembukaan P2KK Batch 4 ini menjadi awal dari proses panjang yang akan membentuk mahasiswa baru menjadi pribadi yang matang. Sebagaimana baja yang ditempa, mereka akan menjalani proses berat namun bermakna, demi menjadi generasi penerus bangsa yang berintegritas, unggul, dan berjiwa pemimpin. (*)