Purwakarta — Kelompok Bidang Keahlian (KBK) IPS dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Purwakarta sukses menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) pada Senin, 23 Juni 2025. Bertempat di ruang Smart Digital UPI Purwakarta, kegiatan ini menggandeng Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Pancasila Madrasah Tsanawiyah (MTs) se-Jawa Barat.
Mengusung tema “Civic Ecology: Pelatihan Teknologi Digital bagi Guru untuk Mendukung Pendidikan Berkelanjutan,” kegiatan ini menjadi wujud nyata pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi sekaligus penguatan karakter peserta didik melalui inovasi media pembelajaran. Hadir sebagai narasumber utama Jennyta Caturiasari, M.Pd., didampingi oleh Dr. Nurdiansyah, M.Pd. dan Tiara Yogiarni, M.Pd.
Acara ini turut dihadiri Direktur UPI Kampus Purwakarta, Prof. Dr. Yayan Nurbayan, M.Ag., Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat, Drs. Ajam Mustajam, M.Si., serta Ketua MGMP Pendidikan Pancasila MTs Jawa Barat, Deni Kurniawan As’ari, M.Pd.
Dalam sambutannya, Dr. Nurdiansyah, M.Pd., mewakili Kaprodi PGSD, menyampaikan apresiasi atas semangat para guru peserta. “Antusiasme bapak dan ibu guru luar biasa, terutama saat praktik menggunakan media Scratch. Semangat belajar dan rasa ingin tahunya sangat tinggi,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi jembatan kolaboratif antara dosen dan guru dalam memperkaya pendekatan pedagogik. “Semoga sinergi ini terus terjalin, terutama dalam upaya memperkuat Pendidikan Pancasila di MTs,” tambahnya.
Baca Juga : Kesadaran Kekerasan Seksual di Kampus: Studi Kasus UPI Purwakarta
Senada dengan itu, Prof. Dr. Yayan Nurbayan, M.Ag. menekankan pentingnya kerja sama antara UPI dan MGMP sebagai upaya konkret dalam mendukung pembangunan pendidikan karakter. “Civic Ecology sangat relevan dengan konsep ekopedagogi global—menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Kami berharap dampak kegiatan ini bisa berlanjut ke masa depan pendidikan yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Materi inti yang dibawakan Jennyta Caturiasari mencakup konsep Civic Ecology, Civic Literacy, Values Awareness (kesadaran nilai), Self-Efficacy (keyakinan diri), hingga Practical Wisdom and Skills (kebijaksanaan praktis dan keterampilan). Ia menegaskan, Civic Ecology mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup secara kolektif dan berbasis komunitas.
“Penting membedakan antara Civic Ecology dan Civic Literacy. Jika Civic Ecology berfokus pada aksi lingkungan berbasis komunitas, maka Civic Literacy adalah kemampuan warga untuk memahami hak, kewajiban, dan ikut serta dalam demokrasi secara kritis, etis, dan bertanggung jawab,” jelasnya.
Baca Juga : UPI Purwakarta Cetak Ahli Cloud Computing dengan Praktik Google Cloud
Kegiatan ditutup dengan pelatihan pembuatan media pembelajaran berbasis Scratch, di mana para mahasiswa turut terlibat sebagai fasilitator teknis. Melalui sinergi lintas aktor ini, semangat untuk mendidik generasi yang peduli pada nilai-nilai kebangsaan dan keberlanjutan lingkungan kian menguat. (ra*)