CIREBON, Berifakta.com – Dalam sebuah wawancara eksklusif (30/1), Dr. Habib Khaerussani, M.Pd., Kepala SMAIT Akmala Sabila Cirebon, menyampaikan pesan kritisnya mengenai Pemilu 2024 di Indonesia.
Sebagai seorang pemerhati pendidikan, Dr. Habib menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam proses demokrasi.
Dr. Habib menyampaikan pesan yang tidak hanya mencerminkan kepemimpinan di lingkungan sekolahnya, tetapi juga merupakan sorotan kritis terhadap peran masyarakat dalam proses politik.
Dalam pernyataannya, Dr. Habib menyoroti kompleksitas dan tantangan yang dihadapi dalam menghadapi Pemilu.
“Pemilu bukan hanya soal menempatkan pemimpin, tetapi juga tentang keikutsertaan kita dalam merancang masa depan bersama,” ungkapnya dengan nada tegas.
Menurutnya, memilih pemimpin yang berkualitas memerlukan pemahaman mendalam akan isu-isu politik dan sosial yang dihadapi oleh bangsa.
Dengan pengalaman panjangnya di dunia pendidikan, Dr. Habib menekankan peran sentral sekolah dalam membentuk pemilih yang cerdas dan kritis.
Sekolah bukan hanya tempat transfer pengetahuan, tetapi tempat di mana karakter dan kepedulian sosial dibangun.
“Kami di SMAIT Akmala Sabila Cirebon memiliki komitmen untuk mencetak generasi yang bukan hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran akan tanggung jawab kewarganegaraan,” jelas Habib.
Pentingnya literasi politik juga menjadi sorotan utama dalam pernyataan Habib. Ia menyoroti bahwa masyarakat harus mampu memilah informasi, mengenali hoaks, dan memahami konsekuensi dari setiap pilihan politik.
“Kita tidak boleh menjadi pemilih yang hanya terpengaruh oleh narasi, tetapi harus menjadi pemilih yang kritis dan informasional,” tambahnya.
Pernyataan Dr. Habib Khaerussani mencerminkan suara seorang intelektual yang tidak hanya melihat Pemilu sebagai proses politik biasa, melainkan sebagai panggung penting dalam membangun dan mengukir takdir bangsa.
Dengan tajamnya analisis dan panggilannya untuk partisipasi aktif, Dr. Habib merangkul peran pendidikan dan kesadaran politik dalam membentuk masyarakat yang berdaya dan terlibat dalam pembangunan demokrasi yang kuat. (*)