LONDON, Berifakta.com – Pemerintah Britania Raya bersiap menjatuhkan sanksi terhadap tiga menteri Israel buntut eskalasi kekerasan di Jalur Gaza.
Pemerintah mengincar Menteri Keuangan (Menkeu) Bezalel Smotrich, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, dan Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Katz sebagai sasaran utama.
Media Inggris The Times mengungkap langkah ini sebagai sinyal perubahan besar dalam kebijakan luar negeri Inggris terhadap Israel.
Inggris Siap Jatuhkan Sanksi
Pemerintah Inggris memanggil Duta Besar Israel untuk menyampaikan peringatan tegas. Inggris menilai tindakan militer Israel di Gaza melampaui batas dan mencederai prinsip dasar hubungan kedua negara.
“Tindakan Tel Aviv di Gaza dinilai tak dapat diterima dan bertentangan dengan prinsip dasar hubungan kedua negara,” ujar pernyataan resmi pemerintah Inggris.
Selain itu, Inggris menangguhkan pembicaraan perjanjian perdagangan bebas baru dengan Israel. Langkah ini menandai ketegangan diplomatik yang kian dalam sejak invasi militer Israel ke Gaza kembali meningkat pada Maret lalu.
Desakan Setop Serangan
Inggris bergabung dengan Kanada dan Prancis dalam mengutuk perluasan agresi Israel. Ketiga negara menyerukan penghentian kekerasan dan pengiriman bantuan kemanusiaan segera ke Gaza.
“Kami mendesak Israel segera menghentikan serangan dan mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan,” ujar PM Inggris Keir Starmer dalam pernyataan resmi sehari sebelum laporan The Times dirilis.
Militer Israel Lancarkan Operasi
Israel melanjutkan operasi militer besar-besaran sejak 7 Oktober 2023. Awal Maret lalu, Israel memutus pasokan listrik ke instalasi penyulingan air laut di Gaza dan melarang masuknya truk bantuan kemanusiaan.
Jumat pekan lalu, militer Israel meluncurkan operasi baru bernama Gideon’s Chariots. Operasi ini bertujuan menghancurkan total kelompok perlawanan Hamas di Jalur Gaza.
“Israel kembali menyerang karena Hamas menolak proposal gencatan senjata dari Amerika Serikat,” tulis laporan Sputnik.